Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Teh ala Thailand atau thai tea kini sedang populer. Perpaduan teh dan susu yang disajikan dalam kondisi dingin ini menjadi pelega tenggorokan. Apalagi, jika terik panas sangat terasa seperti beberapa hari ini.
Tak heran bila usaha ini makin menjamur. Santoso Singgih pun tak ingin ketinggalan mencicipi manisnya cuan bisnis thai tea. Dia menawarkan kemitraan gerai Nao Kao Thai Tea pada Januari 2017. Namun, saat itu, Santosa belum mendirikan gerainya sendiri karena susah mencari lokasi yang pas.
Gayung bersambut, tawaran ini mendulang respon baik. Kini, sudah ada empat gerai milik mitra yang tersebar di, Jakarta, Bekasi dan Malang. Setelah gerai mitra beroperasi, Santosa baru membuka gerai pribadinya di ITC Mangga Dua.
Adapun kemitraan Nao Kao Thai Tea dibanderol Rp 50 juta. Selain itu, mitra juga wajib membayar deposit Rp 10 juta sebagai jaminan kontrak kerjasama selama lima tahun.
Fasilitas Fasilitas yang didapatkan mitra adalah booth lengkap dengan kompor, peralatan penyajian, bahan baku awal 300 porsi, branding, pelatihan dan perlengkapan lainnya.
Untuk menjamin kualitas produk, mitra wajib membeli bahan baku, berupa teh dan bubuk perasa, serta kemasan dari pusat. Minimal pembelian harus 1.000 porsi. "Ini cara kami mengontrol jalannya bisnis mitra," kata Santosa.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal hanya dua bulan. Asalkan, tiap bulan mitra bisa menjual 2.000 sampai 3.000 gelas. Harga segelas thai tea mulai Rp 20.000-Rp 25.000. Laba bisnis ini mencapai 40% dari omzet.
Santosa mengklaim, kelebihan produknya terletak pada daun teh yang berkualitas. Dengan penyeduhan yang pas, teh yang langsung didatangkan dari Thailand ini punya citarasa dan wangi yang khas, serta kental.
Sadar akan ketatnya persaingan, Santoso terus melakukan berinovasi. Bulan ini, dia baru merilis varian baru, yaitu red valvet deligt, purple rain, sunny banana, dan havenly blue. Sebelumnya, dia sudah menjual empat varian rasa yaitu thai tea, kopi, milo, dan green tea. Untuk mendongkrak mereknya, Santoso getol promosi melalui media sosial seperti Instagram, website dan juga banner.
Erwin Halim, pengamat usaha dari Proverb Consulting menilai kunci bisnis kuliner adalah lokasi yang strategis. Bila lokasinya bagus, memenuhi target penjualan 2.000-3.000 gelas pun tak masalah. Hanya, waktu balik modal cuma dua bulan dia anggap terlalu cepat, karena sangat tergantung dari lokasinya.
Karena produk ini sudah lazim, ada baiknya pemilik merek bikin konsep berbeda, seperti model kafe. "Jadi, konsumen tak hanya datang beli minuman, tapi juga nongkrong," ungkapnya.
Nao Kao Thai Tea
Perumahan Citra Dua
Blok H2 No. 22
Kegadungan, Kalideres
Jakarta Barat
HP. 08112402003
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News