kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menyeruput legit bisnis Momimi Teh Tarik


Sabtu, 09 Desember 2017 / 12:05 WIB
Menyeruput legit bisnis Momimi Teh Tarik


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Thai tea kian akrab saja di lidah masyarakat Indonesia. Tak heran, banyak orang mengincar bisnis minuman teh susu ini. 

Budy Arianto salah satunya. Setelah membuka gerai Momimi Teh Tarik Thailand setahun lalu, dia menawarkan kemitraannya pada Juni lalu. Kini, sudah ada lima mitra yang bergabung. 

Ada empat paket kemitraan Momimi. Mulai dari paket tanpa booth senilai Rp 4 juta, paket medium Rp 5,5 juta. Pada paket ini, mitra akan mendapat seluruh peralatan dan perlengkapan menyajikan thai tea, bahan baku dan kemasan. 

Bedanya, untuk paket medium mitra akan mendapatkan booth portable. Kemasan yang diperoleh juga lebih banyak dibandingkan paket tanpa booth, yakni 200 unit. 

Lalu, ada paket jumbo yang terbagi menjadi paket jumbo seharga Rp 7 juta dan Rp 8 juta. Pada paket ini mitra akan mendapatkan booth portable. Jumlah bahan baku dan kemasan juga lebih banyak dari dua paket pertama. Ambil contoh, kemasan 500 unit, 30 bugkus greentea dan thai tea original

Budy membanderol harga minuman mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per gelas. Ada enam varian menu yang bisa dipilih oleh konsumen. Antara lain, thai ice coffee, thai tea original, green tea latte, thai ice milo, taro milk tea, dan choco milk.

Untuk menjamin rasanya, Budy menggunakan daun teh yang hanya tumbuh di pegunungan Thailand. "Kami tidak serbuk," kata dia. Dia pun mewajibkan mitra membeli bahan buku bubuk dan kemasan minuman dari pusat. 

Berdasarkan perhitungan Budy dari gerainya yang sudah berjalan, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra hanya dua sampai tiga bulan. Dengan catatan, gerai mitra bisa mencatat omzet Rp 200.000–Rp 300.000 atau setara dengan penjualan 30 porsi setiap hari.

Bila dikalkulasi, dalam sebulan penjualan mencapai sekitar 900 gelas atau setara dengan omzet Rp 9 juta.  Setelah dikurangi seluruh biaya bahan baku, porsi keuntungan bersih yang dikantongi mitra sekitar 60% dari omzet perbulan. “Keuntungan bersih buat mitra bisa Rp 6.000 per gelas,” katanya.

Sampai dengan akhir tahun ini Budy tak memasang target jumlah mitra baru. Namun, dia akan tetap menerima calon mitra yang ingin bergabung. Dalam waktu dekat, dia juga akan membuka gerai baru di Pamulang.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×