kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyesap peluang kedai makanan China


Jumat, 11 Juli 2014 / 19:24 WIB
Menyesap peluang kedai makanan China
ILUSTRASI. Manfaat seks untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Makanan khas negeri tirai bambu atau yang sering disebut chinese food sudah memiliki cukup banyak penggemar. Ini terlihat dari jamaknya resto-resto khas oriental yang beroperasi di berbagai sudut kota. Salah satunya adalah kedai Porong Wei di Surabaya.

Restoran ini didirikan Kwee Ie King sejak tahun 1965 di Porong, Jawa Timur. Ia berasal dari Kota Fuzhou China yang hijrah ke Indonesia tahun 1940 lalu membuka restoran khas Kota Fuzhou di Porong dengan nama Porong Mandiri. Sejak tahun 2007, Porong Mandiri diteruskan oleh Eric Wei sebagai generasi ketiga. Restoran ini kemudian dikembangkan dengan konsep baru dan mengubah nama menjadi Porong Wei.

Porong Wei mengusung makanan-makanan tradisional negeri panda, seperti Ote-ote yang terbuat dari campuran tiram dan rumput laut, siomay, hiewan, angsio hisun, masakan China lainnya. Ada lebih dari seratus menu makanan dan puluhan jenis minuman yang ditawarkan Porong Wei.

Gunawan, Bisnis Development Staff Porong Wei, mengatakan, kedai ini mengusung konsep resto yang memiliki karakter yang kuat dan unik, dengan interior yang di dominasi warna merah dan suasana makan penuh dengan kekeluargaan.

Bahan baku dari pusat

Kini sudah ada enam gerai Porong Wei yang beroperasi. Setelah usahanya semakin besar, Porong Wei memutuskan menawarkan kemitraan sejak Juni 2014. “Karena masih baru saat ini kita belum memiliki mitra,” kata Gunawan.

Porong Wei menawarkan biaya kemitraan sebesar Rp 150 juta untuk kerjasama dengan masa kontrak lima tahun. Namun, untuk total modal mitra harus merogoh kocek lebih dalam, sebab belum termasuk sewa tempat seluas 100 m² dan biaya lain, seperti pelatihan karyawan, peralatan, renovasi, mebel, perlengkapan TI, bahan baku awal, dan lain-lain.

Menu yang ditawarkan Porong Wei dibanderol berkisar Rp 20.000- Rp 80.000 per menu. Berdasarkan gerai yang sudah berjalan, Gunawan mengestimasikan omzet bisa sampai Rp 300 juta tiap bulan jika tempat strategis. Dengan laba bersih maksimal 30%, mitra bisa balik modal sampai dua tahun.

Gunawan bilang, mitra akan dikenakan biaya royalti sebesar 4% dan biaya promosi senilai 1%. Selain itu, mitra juga wajib membeli bumbu khusus dari pusat.

Gunawan mengklaim, Porong Wei memiliki kelebihan, yakni memiliki menu yang rasanya otentik dengan makanan di China. Selain itu, usia usaha ini sudah lama sehingga sudah terbukti eksistensinya. Tahun ini, dia menargetkan bisa menggandeng dua mitra.

Amir Karamoy, pengamat waralaba menilai, tawaran restoran Porong Wei cukup menarik lantaran usianya cukup lama. Kendati begitu, restoran itu harus bisa memiliki sertifikat halal. Sebab, sebagian besar penduduk Indonesia adalah muslim. "Sementara terkait besaran investasi, jika segmen pasar yang mau dituju sudah jelas, investasi sebesar apapun tidak ada masalah," kata Amir.    n

Porong Wei
Jalan Darmo Permai Timur 2/57 Surabaya, Jawa Timur
HP: 082188811789

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×