kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,54   5,18   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyisir peluang dari pengiriman satu hari


Sabtu, 26 Oktober 2019 / 10:00 WIB
Menyisir peluang dari pengiriman satu hari


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis logistik kini tengah tumbuh seiring dengan perkembangan bisnis digital yang makin marak. Selain perusahaan kakap, bidang bisnis ini juga menarik perhatian usaha rintisan. Salah satunya adalah aplikasi logistik berlabel Paxel.

Start up di bawah bendera PT Paxel Teknologi Unggul ini mengusung layanan antar di hari yang sama dengan ongkos kirim flat. Menurut Chief Operating Officer Paxel, Zaldy Ilham Masita, untuk sementara layanan logistik start up ini baru tersedia via aplikasi yang akan diantar mitra kurir ke feeder Paxel terdekat.

Untuk mencapai target same day delivery, pihaknya menerapkan sistem pengiriman estafet dengan memanfaatkan big data, algoritma kecerdasan buatan (AI), dan loker pintar (smart locker) yang fungsinya sebagai hub untuk menyortir barang.

Baca Juga: Bukalapak mapankan warung dengan teknologi

Loker pintar tersebut berbentuk screenless dan dilengkapi dengan akses QR code bagi mitra kurir yang ingin menaruh barang. Di dalamnya terdapat mini sorting location berbasis AI, nantinya akan memproses penyortiran barang berdasarkan kota tujuan.

Teknologi itulah yang bisa membuat ongkos kirim menjadi lebih efisien dibandingkan logistik konvensional.  "Makanya kami perlu terobosan dan jangan sampai bisnis logistik dalam negeri tidak dapat menikmati pesatnya bisnis e-commerce," katanya kepada KONTAN.

Saat ini sudah ada 150 titik loker pintar yang tersebar di Jawa dan Bali. Dan tahun ini ia targetkan jumlah loker pintar bisa mencapai 500 unit  yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun harga  loker ini sekitar US$ 3.000 sampai US$ 4.000.  Dan harga tersebut lebih murah ketimbang sewa ruko.

Melalui ekspansi loker pintar, Paxel menargetkan dapat mengoptimalkan fitur layanan locker  to locker tahun depan. Dengan fitur tersebut, pengguna dapat mengirim barang dengan menaruhnya di loker dan si penerima barang dapat mengambil sendiri.

Baca Juga: Persaingan e-commerce juga lecut bisnis sektor rill?

Barang yang dikirim melalui Paxel nantinya akan digolongkan dalam tiga kategori, yakni small, medium, dan large dengan maksimal berat 5 kilogram (kg). Untuk pengiriman , berlaku untuk semua kategori size. Ketiga kategori size tersebut memiliki patokan ukuran sendiri-sendiri.

Untuk pengiriman antar Jabodetabek, ukuran small dipatok mulai Rp 17.000, medium Rp 23.000 dan large mulai Rp 30.000. Ada pula ukuran custom yang digunakan jika ukuran barang yang dikirim tidak memenuhi tiga kategori tersebut.

Saat ini Paxel sudah melayani 11 kota tersebar di Jawa dan Bali. Ke depan, aplikasi ini akan memperluas wilayah layanan ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. "Targetnya ada 21 kota lagi yang bisa dilayani Paxel," ujarnya.

Ekspansi ini bukan tanpa alasan, Zaldy melihat terdapat peningkatan pengiriman di Paxel sebanyak 30% setiap bulannya.

Selain  itu, kini Paxel telah memiliki 1.500 mitra kurir yang bergabung. Dengan adanya ekspansi di beberapa kota baru, Zaldy mengharapkan jumlah kurir bisa bertambah sekitar 1.600 kurir. Konsumen Paxel sendiri tidak cuma membidik perorangan tapi juga UMKM dan e-commerce. Sejak berdiri Februari 2018 hingga kini, start up ini sudah melayani 15.000 klien.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×