kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meracik laba donut bikinan Ny. Rosidah


Jumat, 17 Mei 2013 / 10:58 WIB
Meracik laba donut bikinan Ny. Rosidah


Reporter: Pravita Kusumaningtias, Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Masih ingat Rosidah W. Utami? Namanya populer di Jombang berkat racikan tepung premix khusus donut bermerek Donat Kampoeng Utami (DKU). Bukan hanya di Indonesia, pasar tepung racikannya pun sudah merambah negara lain seperti Malaysia, Singapura, Belanda hingga Inggris.

Donut buatan Rosidah juga punya banyak penggemar. Rosidah mengklaim tepung tersebut mampu menghasilkan donat yang empuk dan enak. Jika sebelumnya, ia hanya menjual donut secara tradisionil, sejak 2009, Rosidah memasarkan donutnya secara lebih modern.

Selain membuka toko donut berkonsep modern dengan memajang dengan apik produk-produknya, ia juga menggunakan brand Roshberry Donuts and Coffee. Kemudian, di gerainya, Rosidah juga menyediakan zona WiFi.

Toko tersebut membidik pasar premium dengan 24 pilihan rasa. Selain itu ia juga melengkapi tokonya dengan bakery, tart, brownies, dan cake serta minuman ringan. Ia mematok harga, antara lain untuk donut Rp 4.000 per buah, sementara tartnya dibanderol Rp 84.000.

Untuk memperbesar usahanya, sejak awal tahun ini, Rosidah menawarkan peluang kemitraan dengan paket investasi sebesar Rp 50 juta. "Booking fee Rp 10 juta. Lalu, 14 hari kemudian melunasi sisa Rp 40 juta," kata Rosidah.  Namun, calon mitra harus mencari sendiri tempat berjualan.

Balik modal 9 bulan

Dengan paket itu, mitra  mendapat perlengkapan, pelatihan,  bahan baku serta topping untuk 600 donut. Mitra juga wajib membeli bahan baku utama berupa tepung premix donut. Harga tepung mulai Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per 1,5 kg.

Mitra wajib memberikan laporan pertanggungjawaban penjualan, dan melakukan pemasaran di radius 10 km dari lokasi toko. Mitra disarankan memilih lokasi toko di sekitar pasar swalayan, tempat rekreasi, sekolah maupun kampus.

Rosidah memproyeksi, mitra bisa meraup omzet berkisar Rp 40 juta-Rp 50 juta sebulan. "Laba bersihnya sekitar 10%-12 %," targetnya. Mitra diharapkan balik modal dalam waktu 9 bulan.

Jika mitra bisa mencapai target penjualan, Rosidah akan memberikan bonus berupa potongan harga beli bahan baku.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Amir Karamoy menilai, bisnis donut dan kopi cukup berprospek. Pasalnya, orang di perkotaan membutuhkan toko semacam ini untuk berkumpul santai alias nongkrong, bahkan tempat negosiasi bisnis. "Jadi pasarnya dari anak muda hingga orang tua," paparnya.
 
Namun, ia menegaskan, meski pasar terbuka lebar, pengelola harus memerhatikan betul kualitas dan rasa produk mengingat, kompetitor sejenis cukup banyak.

Adapun, cukup beragamnya menu yang ditawarkan Roshberry Donuts and Coffe menjadi nilai lebih usaha ini. Kata Amir, dengan banyaknya menu pilihan, maka saat orang bosan makan donut, mereka bisa beralih pada menu lain, seperti cake, brownies maupun tart.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×