kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merancang keuntungan dari mendesain ruangan anak


Selasa, 18 Januari 2011 / 10:55 WIB
Merancang keuntungan dari mendesain ruangan anak


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi

Anak merupakan harta yang sangat berharga. Para orang tua sanggup mengeluarkan dana jutaan rupiah untuk menyenangkan sang anak dan membuat si anak pintar sekaligus imajinatif. Tuntutan inilah yang coba dijembatani para desainer interior khusus untuk ruangan dan kamar mandi anak.

Banyak orang tua mau merogoh kocek dalam-dalam untuk buah hatinya. Ini yang coba dilirik perancang interior anak seperti Lincoln Bong. Mengawali karier sebagai perancang interior umum, ia tertarik untuk menggarap interior anak.

Menurut lelaki 30 tahun ini, desain interior anak mengedepankan keinginan anak dan keamanan anak. Kreativitas tinggi dan kecermatan sangat diperlukan. Jadi, "Jauhi bentuk perabot yang lancip," saran Lincoln.

Lincoln membuka Kids Republik di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta. Lewat toko ini, ia menawarkan jasanya. Setiap pesanan rancangan biasanya sudah mempunyai tema tersendiri. Tema yang sering diminta adalah, princess, jungle, dan simpel putih. "Paling banyak tema princess buat bayi perempuan," ujarnya.

Dibantu empat desainer, Lincoln butuh waktu 1-2 hari untuk menyelesaikan rancangan termasuk menyiapkan perabotan. Beberapa perabot wajib yang harus disiapkan yakni, baby box, bumper di dalam baby box, changing table atau lemari pendek dengan banyak laci, wallpaper, lampu hias, dan lemari pakaian. Changing table adalah lemari popok dan bedak, di bagian atas terdapat alas ukuran 50 cm x 50 cm untuk mengganti popok yang kotor.

Seluruh perabot itu, Lincoln bilang, ia dapat dari penelusuran internet dan majalah interior luar negeri. "Kadang pemesan minta ditambahkan breast feeding sofa," katanya. Sofa ini khusus dibuat untuk ibu yang menyusui bayinya.

Soal keamanan juga menjadi perhatian. Untuk itu, butuh beberapa pengaman, semisal pagar, pelindung stop kontak, dan busa untuk sela-sela pintu dan dinding. "Busa itu untuk menghindari anak terjepit," katanya. Lantai kamar lebih baik juga dilapisi laminate atau lantai kayu.

Biaya pengerjaan ruang anak sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Biaya yang tidak sedikit tersebut membuat order yang diterima Lincoln masih minim. Sejak Maret 2010 sampai sekarang, ia baru menerima enam pesanan dengan omzet mencapai Rp 100 juta. "Saya terbantu dengan penjualan furnitur," katanya.

Stepanus Sriwijaya dari Yogyakarta juga merancang ruang anak. Namun, ia lebih fokus membuat furnitur anak, seperti tempat tidur, meja belajar, dan almari. "Dalam profesi ini, pengetahuan karakter kartun yang disukai anak-anak dan kemampuan menggambar sangat dibutuhkan," katanya.Ia mengaku, tahun lalu meraup 100 proyek dengan nilai per proyek Rp 7 juta.

Husri, juga banyak menerima pesanan jasa desain interior anak. Melalui usahanya RDV Arsitek, ia mempromosikan jasanya melalui dunia maya. Selain mendesain ruang tidur anak, RDV Arsitek juga mendesain kamar mandi anak. "Suasana menjadi pembeda antara kamar mandi anak dengan dewasa. Warna kamar mandi anak lebih cerah ceria sesuai perkembangan psikologi anak," ungkap Husri.

Suasana lahir dari penggunaan warna saniter, ruangan, dan aksen. Menurut Husri, warna cerah semacam biru, pink, hijau, dan kuning akan membuat anak melakukan kegiatan dengan gembira dan memacu daya imajinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×