kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.609   159,00   0,95%
  • IDX 6.777   27,79   0,41%
  • KOMPAS100 980   6,94   0,71%
  • LQ45 763   5,46   0,72%
  • ISSI 215   1,08   0,50%
  • IDX30 396   2,88   0,73%
  • IDXHIDIV20 472   1,29   0,27%
  • IDX80 111   0,78   0,70%
  • IDXV30 115   0,65   0,57%
  • IDXQ30 130   0,95   0,74%

Merasakan sehatnya laba produk olahan susu


Rabu, 20 Januari 2016 / 15:48 WIB
Merasakan sehatnya laba produk olahan susu


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Tri Adi

Kefir yang merupakan produk olahan susu sapi ataupun kambing kini makin populer di masyarakat. Tidak hanya sebagai produk minuman kesehatan, kefir kini juga tren digunakan sebagai bahan baku produk perawatan tubuh seperti masker, lulur, dan lainnya. Produsen produk olahan susu ini bisa mengantongi omzet hingga jutaan rupiah dalam sehari.

Mungkin belum banyak orang mengenal kefir. Produk olahan dari susu hewan ini lebih dulu populer karena khasiatnya yang bisa mengatasi masalah kesehatan manusia terutama pencernaan karena mengandung probiotik. Namun kini penggunaan kefir meluas untuk bahan baku produk kecantikan dan perawatan tubuh. Sebut saja seperti lulur, masker wajah, krim detox, sabun muka, sabun mandi dan lainnya.

Salah seorang produsen produk minuman dan kecantikan berbahan baku kefir asal Ciamis, Jawa Barat, Randi Widya Noegraha menuturkan, tren penjualan produknya meningkat dari waktu ke waktu. Yang paling laku adalah produk kosmetik dan kecantikan.

Dia mengaku penjualan meningkat sekitar 30% per bulan lewat toko online susukefirku.com. Saat ini, rata-rata omzetnya mencapai Rp 5 juta dalam sebulan. Harga jual produk beragam, misalnya untuk masker kefir etawa dijual Rp 175.000 per unit seberat 150 gram. Untuk krim detox kefir etawa dijual Rp 250.000 per unit seberat 60 gram.

Randi mengolah sendiri susu perah menjadi kefir. Di daerah tempat tinggalnya banyak peternak sapi perah maupun kambing. Dari situ, dia bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku susu. Randi bisa menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta untuk membeli bahan baku susu dari para peternak.

Mengenai teknik pengolahan, Randy melakukan riset sendiri dan mencari informasi dari komunitas kefir yang dia dapatkan dari internet. “Dari situ, saya dapat berbagi informasi mengenai cara pengolahan, menggunakan bahan tambahan apa saja, dan lain-lain,” katanya.

Saat ini konsumennya tidak hanya berasal dari Ciamis tapi juga dari luar pulau Jawa seperti Pekanbaru, Medan, dan Palangkaraya.

Vinda, produsen produk perawatan tubuh yakni masker kefir asal Jakarta memberi nama Cemal Ce. Ia menambahkan susu pada produk olahannya. Dia membungkus dalam bentuk paket supaya lebih praktis. Dalam satu paket, biasanya terdiri dari 20 bungkus masker, serum kefir, kuas, spons, ice gel, dan petunjuk penggunaan. Selain itu, Vinda juga menjual produk kefir untuk minuman kesehatan.

Vinda mengaku, dalam 6 bulan terakhir omzet penjualan terus meningkat. Produk kecantikan berbahan baku kefir buatannya dijual mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 360.000 per paket. “Dulu dalam sehari cuma bisa menjual sekitar 10 paket. Sekarang rata-rata bisa menjual 30 paket dalam sehari,” kata Vinda. Omzetnya bisa sampai Rp 4,5 juta per hari.

Vinda menuturkan, tren kefir untuk produk perawatan tubuh muncul karena gencarnya promosi di media sosial. Saat ini makin banyak figur publik di media sosial seperti Instagram mengunduh foto mereka memakai masker kefir. Jadi, itu membuat produk kosmetik dari kefir jadi lebih laris. Vinda pun saat ini mempromosikan produknya lewat akun Instagram.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×