Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha rintisan di bidang properti makin tumbuh, seiring dengan bisnis properti yang makin melaju. Lewat layanan yang mereka berikan, platform startup jasa properti kini kian para pencari properti lirik. Salah satunya: Pinhome.
Startup ini mulai berkiprah pada 2020. Menurut Chief Executive Officer Pinhome Dayu Dara Permata, harapannya, keberadaan Pinhome bisa mempermudah konsumen saat mencari produk properti.
Dengan mengusung layanan digital transaksi properti yang tersedia di aplikasi, ia mengklaim, Pinhome bisa mempermudah pencarian produk properti yang pengguna inginkan.
Ilustrasinya, saat konsumen atau perusahaan yang ingin mencari produk properti secara manual atau lewat broker properti, butuh waktu lumayan lama.
Hitungannya, mulai dari pencarian properti, penghitungan dana, sampai akad properti yang berjalan secara tradisional, bisa memakan waktu hingga enam bulan.
"Di Pinhome, hanya satu bulan sampai tiga bulan saja," kata Dara kepada KONTAN, Kamis (10/11) lalu.
Baca Juga: Ekspansi Rukita Perluas Layanan dan Pasar Indekos di Sejumlah Kota
Agar pencarian properti sesuai dengan keinginan konsumen, menurut Dara, Pinhome bakal terus meningkatkan kualitas informasi yang ada di aplikasi mereka. Tujuannya, supaya bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Misalnya, ada data properti yang tidak akurat atau harga properti yang tidak sesuai. Bisa juga soal informasi properti yang saat ditawarkan dijual, ternyata hanya untuk disewakan saja.
Maka, data-data produk properti yang ada di Pinhome, Dara menegaskan, akan terus direvisi dan dilihat kesahihannya. Lantas, jika ditemukan data yang tidak akurat, bakal ada perbaikan atau malah langsung di-suspend atau diblokir langsung oleh Pinhome.
Sebab, integritas data dan informasi menjadi hal penting bagi Pinhome.
"Kami ingin melindungi konsumen," tegas Dara.
Inilah yang membuat pasar semakin melirik Pinhome. Alhasil, hingga kuartal II 2024, transaksi pembelian rumah di Pinhome naik 8% dari kuartal I 2024.
Mayoritas pembelian, Dara menyebutkan, terkonsentrasi di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor sebanyak 56% dari total pembelian. Bekasi sebanyak 23%, Depok 11%, Tangerang 8%, baru Jakarta 2%.
"Sebanyak 80% pembeli di Pinhome, pembeli rumah pertama," sebutnya.
Dengan hasil tersebut, Pinhome tengah berupaya meningkatkan layanannya. Tapi, Dara tidak memerincinya. Yang jelas, langkah ini bertujuan untuk bisa memberikan akses hunian bagi para konsumen dan UMKM di Tanah Air.
"Selain itu, juga ingin meningkatkan market share dan mencapai target profitabilitas," ujar dia tanpa memerinci lebih lanjut.
Salah satunya, bakal menyasar Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah tahap pembangunan. Hingga Juni 2024, Pinhome telah diunduh lebih dari 2,5 juta pengguna, bekerjasama dengan lebih dari 28.000 agen properti, dan 1,2 juta listing properti.
Selanjutnya: Daya Beli Melemah, Kunjungan Wisatawan di Jatim Park Group Menurun
Menarik Dibaca: 4 Cara Alami Merawat Payudara Agar Sehat dan Kencang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News