kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meraup cuan dari utak-atik si bongsor


Senin, 08 Juli 2013 / 13:48 WIB
Meraup cuan dari utak-atik si bongsor
ILUSTRASI. Jajaran direksi Mitratel


Reporter: Revi Yohana, Marantina, Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

Tak sedikit orang yang menjadikan motor sebagai gaya hidup. Mereka pun rajin mendandani kendaraan kesayangannya. Makanya, jasa modifikator banyak dicari. Modifikasi motor cukup beragam, mulai dari yang ringan, seperti mengganti spion motor atau jok motor, hingga yang ekstrem, seperti chopper (bentuk badan motor).

Chooper khusus dilakukan untuk motor gede (moge). Istilah ini berasal dari Amerika Serikat, negara asal Harley Davidson, salah satu merk moge yang populer.

Salah seorang modifikator moge di Yogyakarta, Lulut Puspo Wibowo menyebut, modifikasi chopper pertama kali dilakukan para veteran Perang Dunia II di AS. Ketika itu, para veteran yang baru kembali dari medan perang suka bertualang dengan moge.

Namun, moge asli AS, Harley Davidson sangat bongsor dan berat. Akhirnya, muncul ide memodifikasi dengan memotong beberapa bagian motor supaya lebih ramping, yang dikenal dengan custom chopper.

Kemudian, modifikasi chopper dikenal di Indonesia pada medio 1970-an. Saat itu, sudah banyak orang Indonesia yang sekolah di Amerika dan meniru hobi memodifikasi moge. Beberapa tahun belakangan, chopper kembali jadi tren.

Lulut yang sudah terjun di bisnis modifikasi chopper sejak 2002, bukan hanya ahli memodifikasi moge, tapi mampu menciptakan desain chopper mulai dari nol. "Kebanyakan orang datang ke bengkel saya karena ingin menyesuaikan motor dengan postur tubuh. Soalnya moge seperti Harley Davidson dibuat untuk postur tubuh bule yang besar dan tinggi," tutur pemilik Retro Classic Cycles ini.

Modifikator chopper asal Bandung, Guffron Halim mengaku, ia butuh waktu sekitar 2-3 bulan untuk melakukan modifikasi jenis ini. Lama waktu ini juga tergantung pada kesiapan partisi dan tingkat kesulitannya. Ia sendiri mengaku dibantu tiga tenaga teknisi sehingga bisa merampungkan dua modifikasi dalam satu bulan.

"Sebetulnya permintaan banyak, tapi karena pengerjaan butuh waktu, jadi harus  waiting list," tutur pemilik Guffrons Salvage Engine ini.

Pria kelahiran Surabaya, 37 tahun silam ini sudah gemar modifikasi motor sejak SMA. Ia pernah berguru modifikasi ke berbagai negara, seperti Inggris dan Amerika. Selama di sana, ia mengaku kerap menerima order dari temannya.

Dari pengalaman itu Guffron berani mendirikan bengkel sendiri pada 2008 dengan spesialisasi motor full tank.
 
Sparepart impor

Guffron menggunakan seluruh sparepart asli yang diimpor dari luar negeri. Kebanyakan adalah sparepart Harley Davidson original impor dari Amerika. Tak heran, biaya modifikasi chopper mahal.

Ia mematok tarif modifikasi satu motor berkisar Rp 100 juta - Rp 125 juta. Jika, dalam sebulan memodifikasi dua motor, ia bisa mengantongi omzet Rp 200 juta hingga Rp 250 juta sebulan.

Sementara, Lulut menarik bayaran mulai dari Rp 15 juta untuk jasa modifikasi, dan Rp 150 juta untuk merakit custom chopper dari nol. "Bahkan, saya pernah merakit moge dengan spare part serba premium, tarifnya Rp 700 juta," klaim Lulut. Tiap bulan, ia bisa memodifikasi dua chopper, dengan omzet sekitar Rp 350 juta.

Hal terpenting dalam modifikasi chopper adalah menjaga keseimbangan dan frame motor. "Yang jelas kalau mau bikin, jangan asal ngelas-ngelas aja, kita butuh blue print supaya motor seimbang dan nyaman dikendarai," ungkap Guffron.

Ia tak menyangkal, kadang ada builder chopper yang tak memperhitungkan soal keseimbangan, dan mengutamakan tampilan luar. Lantaran hasil kerja Guffron rapih, namanya cukup populer di dunia modifikasi. Selain dari Bandung, ia juga melayani klien dari Jakarta, Bali, Surabaya, dan Kalimantan.

Dalam memodifikasi, ia rajin mengikuti tren modifikasi. "Sekarang ini sedang tren Jap's style, bobbers dan booming yang berkiblat ke modifikasi Jepang," terang Guffron. Jika klien tidak memiliki ide modifikasi, ia tak segan memberikan referensi yang dirasa cocok.  

Pemain lain, Agus Subagyo mengaku, tak hanya bisa memodifikasi chopper dari motor gede. Ia bisa membuat chopper dari motor jenis apapun. "Selama ini identik dengan Harley, jadi harganya mahal. Tapi, saya bisa modifikasi dari macam-macam motor dengan sparepart yang ada di Indonesia, sehingga harganya lebih murah," klaim pemilik Global Modifikasi Motor ini.

Untuk desain, Agus membebaskan pelanggan memiliki imajinasi sendiri tentang desain yang ia inginkan. "Modifikasi chopper ini pekerjaan seni, kalau masalah mesin diserahkan kepada mekanik," ujarnya.

Pria yang berdomisili di Cibinong ini bisa memodifikasi setang, tangki, rangka hingga keseluruhan chopper. Tarifnya berkisar Rp 4 juta hingga Rp 28 juta. Ia memerlukan waktu satu bulan sampai dua bulan untuk modifikasi satu chopper.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×