Reporter: Raymond Reynaldi, Rizki Caturini | Editor: Tri Adi
Tak hanya tubuh yang harus tampil elok, orang juga senang mempercantik kendaraan miliknya. Selain meningkatkan performa mesin dan eksterior, interior mobil juga perlu didandani, misalnya dengan memasang jok kulit. Tak heran, bisnis pembuatan jok kulit ini terus berkibar. Apalagi menjelang Hari Lebaran. Para pemilik bengkel mengaku menikmati lonjakan pesanan jok kulit.
Menjelang Idul Fitri banyak orang ingin berpenampilan baru. Tak hanya pada baju yang melekat di tubuh, seringkali rumah dan mobil pun tak luput didandani. Mereka mempercantik rumah dan mobil supaya tampil lebih segar.
Tak heran, usaha penggantian jok mobil turut mendapat berkah menjelang momen satu tahun sekali ini. Banyak pemilik kendaraan roda empat yang ingin mempercantik atau mengganti tampilan jok mobilnya.
Maklum, selain dapat mendatangkan suasana yang berbeda, penggantian jok mobil juga dapat menambah kenyamanan saat berkendara. Apalagi, jika mobil nantinya akan dipakai untuk mudik ke kampung halaman.
Andi, pemilik bengkel Abadi Jaya Karunia (AJK), mengakui adanya kenaikan permintaan pemasangan jok mobil menjelang Lebaran. "Biasanya, mulai meningkat pada H-7," katanya.
Namun, Andi belum bisa menyebutkan kenaikan permintaan pemasangan jok mobil menjelang Lebaran tahun ini. Yang jelas, berdasarkan pengalaman, permintaan pemasangan jok kulit akan berlipat bila dibandingkan dari kondisi normal. "Di hari biasa, kami mengerjakan empat pemasangan jok baru setiap hari," imbuhnya.
Dari order harian ini, bengkel yang bermarkas di kawasan industri Ancol, Jakarta, ini bisa mengerjakan antara 90 hingga 120 set jok kulit saban bulan. Omzet yang diraupnya mencapai Rp 250 juta per bulan. Andi mengaku hanya mengambil keuntungan sekitar 20% dari biaya pemasangan jok kulit.
Senada, Eppi, pemilik bengkel jok mobil Padi Car Leather Seat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, juga mengalami kenaikan permintaan pembuatan jok mobil menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, kenaikan permintaan sebesar 50% telah mulai terjadi sejak dua bulan yang lalu.
Sayang, lantaran pesanan terus berdatangan, pria asal Sumatra ini terpaksa menolak permintaan sejak pekan ini. "Kami ingin menyiasati supaya tiga hari menjelang Lebaran tak ada pekerjaan lagi," ujar Eppi.
Dalam dua bulan ini, Padi yang sudah tenar di kalangan penggila otomotif, melayani penggantian jok lebih dari 100 mobil. Sebulan menjelang Lebaran, permintaannya meningkat mencapai 75 mobil. "Kami rata-rata mengerjakan penggantian tiga jok mobil standar dalam sehari," kata Eppi.
Peningkatan pemasangan jok mobil juga terlihat di bengkel Masterpiece di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Oliviana Lilidiana, pemilik Masterpiece, mengatakan kenaikan ini sudah terlihat sejak pertengahan bulan Juli lalu. "Kalau di bulan normal kami bisa mengerjakan tiga hingga empat mobil dalam sehari, sekarang full ada lima mobil setiap hari," imbuh dia.
Selama bulan Ramadan, Oliviana memperkirakan, omzet Masterpiece bisa mencapai Rp 250 juta. Dia bilang, perolehan omzet ini naik hingga Rp 50 juta dari bulan-bulan normal.
Jok kulit asli lebih lama
Bahan kulit untuk jok mobil, terdiri dari dua macam. Yakni, kulit sintetis dan kulit asli. Selain harganya lebih mahal, yang membedakan keduanya adalah jok kulit asli lebih tahan lama.
Begitu pula dengan pengerjaannya. Meski pengerjaan jok mobil ini terbilang cepat, pembuatan jok kulit asli lebih lama. Pembuatan jok berbahan kulit asli membutuhkan waktu hingga dua hari. Oliviana bilang, jok kulit asli memerlukan waktu lebih lama lantaran pemilik bengkel harus memeriksa dan memilah bahan jok tersebut. "Sering, kami mendapati bagian bahan kulit yang cacat. Jadi, kami harus menyeleksi dulu supaya cukup dengan kebutuhan desainnya," katanya.
Adapun untuk jok kulit sintetis, biasanya bengkel hanya membutuhkan waktu sehari untuk membuat dan memasang jok baru. "Kecuali untuk pembuatan jok mobil yang ekstrim. Butuh waktu sampai tiga hari," kata Eppi. Pembuatan jok mobil yang ekstrim ini biasanya untuk mobil yang akan mengikuti ajang perlombaan.
Harga pembuatan plus pemasangan jok cukup bervariasi, tergantung dari merek bahan yang dipakai. Padi menawarkan harga Rp 2,5 juta-Rp 15 juta untuk paket standar, yang terdiri dari sarung jok kulit plus empat door trim.
Adapun AJK membanderol harga antara Rp 1,3 juta hingga lebih Rp 5 juta. Harga penggantian jok kulit di Masterpiece berkisar antara Rp 1,5 juta-Rp 2,4 juta. "Semuanya tergantung jenis kulit dan jumlah baris kursi," kata Oliviana.
Setiap satu set jok kulit untuk mobil dengan dua baris kursi, seperti Honda Jazz, Toyota Yaris dan Mazda 2, memerlukan bahan baku kulit sekitar sembilan meter. Sedangkan mobil dengan tiga baris tempat duduk, semisal Toyota Inova dan Avanza, menghabiskan sekitar 11 meter bahan kulit.
Merek bahan-bahan jok kulit untuk mobil ini pun beragam. Untuk kulit sintetis, merek yang banyak beredar di pasar seperti MB Tech, Accura, Murano serta Visel.
Sedangkan bahan jok dengan kulit asli, biasanya menggunakan produk keluaran Abroscco, Mastrotto serta Autoleder. "Bahan kulit itu berasal dari Jerman dan Italia," ujar Oliviana.
Demi menjaga kualitas pelayanan serta memberikan kepuasan pada para pelanggannya, para pemilik bengkel ini juga menyediakan layanan purnajual. Misalkan, bila busa dalam jok kulit mobil telah menyusut atau terlihat usang, konsumen bisa kembali ke bengkel untuk menggantinya. "Kami tak memungut biaya sepeser pun," tandas Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News