kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meraup fulus dari jasa bisnis cukur rambut online saat pandemi


Sabtu, 18 Juli 2020 / 16:32 WIB
Meraup fulus dari jasa bisnis cukur rambut online saat pandemi
ILUSTRASI. Marulloh Ihsan (40) saat melakukan layanan cukur rambut panggilan ke rumah di kawasan Depok, Jawa Barat (21/6). Sejak pemerintah mendeklarasikan kondisi darurat wabah Covid-19, banyak orang diimbau agar tidak keluar rumah demi menekan penyebaran virus . D


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semenjak pandemi corona merebak, beberapa pelaku usaha semakin merugi. Wajar saja, kekuatiran masyarakat untuk keluar menjadi faktor terbesar akan banyaknya bisnis tutup. Termasuk pelaku usaha cukur rambut yang terpaksa menutup tempat usahanya.

Melihat hal ini, para pelaku usaha barbershop tak berdiam diri. Dan dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, pengusaha barbershop menyediakan jasa potong rambut ke rumah. Cuan yang dihasilkan pun tak sedikit.

Salah satunya Kenny Iskandar, pemilik @camps.barbershop. Menyediakan layanan potong rambut di rumah sejak Mei 2020, Kenny mengaku cukup terbantu dengan hal ini. Dia pun memastikan ke depannya menyediakan layanan potong rambut di rumah sembari menunggu operasional tempat usahanya di Cengkareng.

Baca Juga: Fulus Mengucur dari Usaha Cukur Panggilan di Masa Pandemi

"Karena banyak pelanggan yang takut keluar, jadi layanan home servis akan disediakan dengan waktu tak ditentukan," imbuh Kenny kepada KONTAN, Sabtu (18/7).

Berkat jasa potong rambut di rumah, Kenny bisa melayani delapan pelanggan per minggu. Dari situ, dia bisa meraup omzet Rp 20 juta per bulan.

Briannixa Christian Jesse Pattipeilohy, pemilik Barberwood.jkt di Pondok Indah, pun menawarkan jasa home service. Hanya saja, layanan tersebut tak serius ditekuni karena masih ada pelanggan yang datang ke outlet.

Selang beberapa hari kemudian, dan setelah PSBB diterapkan barulah home service dilakukan kembali. Sejak itulah, Brian melihat dampak yang signifikan pada bisnisnya.

Dia pun meyakini bahwa jasa ke rumah akan tetap dilakukan. Maklum, kunjungan pelanggan ke barbershop menurun 50% sejak PSBB. Dan adanya potong rambut ke rumah cukup menyokong omset di barbershop.

Baca Juga: Berencana pergi ke salon saat pandemi Covid-19? Ini saran dokter Reisa

“Karena satu kapster atau tukang potong rambut bisa melayani tiga sampai empat pelanggan di rumah. Jadi bisa dibilang lima kapster bisa melayani sampai 20 pelanggan,” ujar Brian.

Tingginya animo pelanggan di rumah, Brian pun mematok harga yang tak sedikit untuk jasa potong rambutnya. Dia mengatakan pelanggan yang berada di Jakarta Selatan akan dikenakan tarif Rp 120.000, sementara Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Bintaro Rp 150.000, dan Jakarta Pusat Rp 170.000.

Selain itu, pelanggan juga akan dikenakan biaya transportasi Rp 20.000. Dalam sebulan omset yang diperoleh dari layanan home service mencapai Rp 30 juta sampai Rp 50 juta.

Senada dengan Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer Captain Barbershop di Jakarta Pusat, Yogi Ang, menyediakan jasa home service dilakukan untuk membantu para pegawai di outletnya. Kata Yogi, saat menutup tempat cukurnya pada 24 Maret, di situ para pegawai mengaku kepadanya tidak mendapat bantuan langsung tunai dari Pemerintah.

Mendengar hal itu, Yogi memutuskan untuk membuka kembali barbershop dan mengutus lima pegawai melayani pelanggan di rumah.

Untuk pelanggan yang memesan jasa potong rambut di rumah, Yogi membanderol tarif Rp 150.000 per orang. Tapi, bagi anda yang ingin potong rambut dengan jumlah lebih dari satu, maka Yogi mematok harga Rp 100.000 untuk pelanggan kedua.

Baca Juga: Upah nominal dan riil buruh naik pada September 2019

Dia mengatakan pernah melayani potong rambut di kantor Bea Cukai. “Waktu itu atasannya meminta untuk melayani potong rambut bagi para pegawai,” sebut Yogi.

Tak hanya itu, beberapa perumahan dengan radius 20 kilometer dari outlet pun diterimanya. Kalau dijabarkan, satu pegawai bisa meladeni lima sampai enam pelanggan sekaligus. Omset yang dikantongi pun tak main-main. Sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per hari bisa didapatnya. Marjin yang diperoleh diperkirakan di atas 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×