Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang usaha masker organik di tengah pandemi ternyata membuahkan hasil. Pasalnya, saat ini orang cenderung melakukan berbagai kegiatan di rumah. Termasuk kaum perempuan yang semakin mempercantik diri karena memiliki waktu luang yang banyak.
Alhasil, berbagai peluang bisnis pun datang dari pembuatan dan produksi masker organik dari bahan-bahan alami yang aman.
Salah satu pemainnya yakni Dinda Fatika Putri asal Karawang yang membangun bisnis kecilnya bernama Shemmy Beauty. Ia mengaku baru saja menjalani bisnis tersebut sejak Maret 2020.
Dinda melihat adanya peluang bisnis yang ciamik di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya perkembangan penjualan masker organik cukup baik, bahkan peminatnya juga sangat banyak.
Baca Juga: Katalog promo Tupperware November 2020, diskon 18% perabotan pembawa bekal
“Banyak orang yang memanfaatkan waktunya yang di rumah saja, salah satunya untuk mempercantik diri dengan perawatan wajah salah satunya menggunakan masker organik untuk penunjang perawatannya,” kata Dinda kepada Kontan.co.id, Jumat (13/11).
Awal mula menjalani bisnis ini ia hanya mengandalkan modal sekitar Rp 1,5 juta untuk kursus dan mengembangkan usahanya. Alhasil, hingga saat ini ia bisa memproduksi sekitar 500 sampai 1.000 pcs saban bulan.
“Karena masih pemula mesin yang dipakai masih yang biasa aja tapi alhamdullilah bisa memuaskan pembeli,” tandasnya.
Beberapa bahan alami yang digunakannya ini meliputi yogurt, strawberry, madu, alpukat, kopi dan bunga saffron. Adapun bahan-bahan tersebut akan dijadikan berbagai varian pilihan masker organik bagi pembelinya.
Harganya pun sangat terjangkau yakni hanya sekitar Rp 5.000 sampai Rp 20.000 per pcs. Dinda mengatakan, meski brand nya belum terdaftar dalam BPOM, namun ia bisa memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan 100% alami dan aman.
“Untuk BPOM belum kita ajukan karena persyaratannya dan juga dana yang lumayan untuk mendaftarkan ke BPOM tapi bisa kami pastikan bahan-bahan yang kami gunakan 100% Alami dan Aman,” ujarnya.
Untuk Jenis masker sendiri di Varian Yogurt ada 3 Varian, Yaitu Greentea Yogurt, Strawberry Yogurt, dan Honey Yogurt. Untuk varian Organik Premium meliputi varian Alpukat, Coffe dan Sulvur dan untuk Varian Petal Mask, ada Rosella dan Safron.
Lewat penjualan masker organik ini, Dinda bisa mengantongi pmzet sekitar Rp 8 juta per bulan dengan permintaan mencapai 300 pcs hingga 1.000 pcs. Tak hanya itu, ia juga memiliki total reseller sekitar 20 reseller dan 30 dropshipper.
Reseller aktif tercatat 12orang dan drop shipper aktif ada 18orang tersebar di beberapa kota, seperti Bandung, Jakarta Barat, Bekasi, Cikarang timur, Sulawesi selatan, Batam, Bogor, Cirebon, Jogja, semarang.
Djoko Kurniawan, Pengamat Bisnis menilai bisnis pembuatan dan penjualan masker organik ternyata masih memiliki peluang yang bagus. Sebab pasar untuk produk ini cukup besar.
Baca Juga: Manfaat memelihara kucing bagi kesehatan, sehat bagi jantung, otak, dll
“Saya kira produk ini juga sudah menjadi gaya hidup khususnya pada wanita,” katanya.
Namun, di masa pandemi tentunya pebisnis dituntut lebih kreatif dalam memasarkan produknya secara online. Adapun promosi yang sifatnya menarik akan membuat calon konsumen melirik produk ini.
Yang terpenting juga yakni pebisnis produk ini dinilai perlu memberikan edukasi kepada konsumen mengenai keamanan bahan yang digunakan.
“Edukasi proses pembuatan untuk meyakinkan bahwa produk benar-benar organik. Karena banyak produk yang mengaku organik ternyata menggunakan bahan-bahan non organik,” katanya.
Selain itu, agar semakin meningkatkan kepercayaan konsumen penyertaan izin produksi dan izin edar akan membuat konsumen lebih percaya. Dengan demikian peluang usaha masker organik akan semakin dilirik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News