Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi
Burung cucak hijau atau cucak ijo menjadi salah satu jenis burung berkicau yang paling banyak digemari penggemar burung di Indonesia. Selain merdu suara kicauannya, harga burung cucak ijo juga tinggi. Dari menangkar cucak ijo, pembudidaya bisa meraup omzetRp 40 juta per bulan.
Burung cucak hijau atau cucak ijo menjadi salah satu jenis burung berkicau yang paling banyak digemari oleh kicau mania, sebutan para penggemar burung berkicau.
Suara kicauan burung yang memiliki nama latin Chiropsis Sonnerati ini, tak kalah merdu dibandingkan burung berkicau lainnya seperti murai batu dan kacer.
Selain suara kicauannya merdu, burung cucak hijau juga pandai meniru berbagai jenis suara burung atau hewan lainnya. Karena itu, cucak ijo adalah salah satu burung petarung di arena kontes burung berkicau.
Tak sulit untuk mengenali burung yang memiliki paras menarik ini. Sesuai namanya, burung cucak ijo memiliki bulu berwarna hijau yang menutupi sekujur tubuhnya. Hanya paruh dan kakinya yang berwarna hitam.
Pada umumnya, habitat burung cucak ijo di hutan-hutan lebat. Di Indonesia, burung ini paling banyak terdapat di daerah Malang, Banyuwangi, dan Kepulauan Sunda Besar.
Ada beberapa jenis burung cucak ijo yang familier di kalangan kicau mania Indonesia. Antara lain, cucak ijo Jawa Timur yang berasal dari daerah Jember, Banyuwangi dan sekitarnya. Selain itu, cucak ijo Kalimantan yang memiliki warna semburan biru di sekitar wajahnya.
Lalu, cucak ijo Sumatra. Cucak ijo asal Sumatra juga mudah dikenali lantaran pada bagian atas kepalanya terdapat bulu berwarna kuning dan biru mengkilap pada bagian pipinya.
Kendati habitat aslinya di hutan, saat ini sudah banyak masyarakat di tanah air yang membudidayakan beragam jenis burung cucak ijo.
Salah satu penangkar cucak ijo adalah Haji Sabri asal Jakarta. Sabri sudah membudidayakan cucak ijo sejak 12 tahun silam dengan bendera Pondok Kicau Bird Farm (PK Bird Farm). Saat ini, ada sekitar 75 pasang burung cucak ijo dibudidayakan di penangkaran miliknya.
Sabri mengatakan, usaha budidaya cucak ijo yang dirintisnya berawal dari hobinya memelihara burung berkicau. Dari hobinya itu, ia mencoba membudidayakan cucak ijo. "Awalnya saya memelihara dua indukan cucak ijo," katanya.
Sabri punya alasan sendiri membudidayakan cucak ijo. Menurutnya, selain pemberian pakannya mudah, harga cucak ijo di pasaran Indonesia juga terbilang bagus.
Saat ini, harga cucak ijo yang sudah berumur enam bulan bisa Rp 1,3 juta per ekor. Untuk harga indukan, Sabri membanderol Rp 3,7 per ekor. Setiap bulan, Sabri bisa menjual 10 pasang cucak ijo. Dari hasil penjualan itu, Sabri mengaku bisa meraup omzet Rp 40 juta per bulan.
Pembudidaya burung cucak ijo lainnya adalah Enji Almansyahreza asal Jakarta. Enji telah membudidayakan cucak ijo sejak tahun 2009 di bawah bendera Enji Muray. Enji membudidayakan cucak ijo jenis Jawa Timur, Sumatra, dan Kalimantan.
Enji membudidayakan 30 ekor cucak ijo. Satu ekor cucak ijo jenis Kalimantan dan Sumatra dibanderol Enji Rp 500.000 per ekor, cucak ijo Jember Rp 600.000 dan jenis Banyuwangi Rp 750.000 per ekor. Dalam sebulan, Enji bisa menjual 30-70 ekor cucak ijo. "Omzet baru Rp 7 juta per bulan," katanya.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News