kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mereguk peluang segar bubble drink ala Taiwan


Sabtu, 23 Juni 2018 / 14:05 WIB
Mereguk peluang segar bubble drink ala Taiwan


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bisnis bubble drink terus menjamur di Indonesia. Sejumlah brand ternama pun  ambil bagian. Salah satunya, Presotea. Berdiri sejak tahun 2012, teh bubble asal Taiwan ini mulai menawarkan kemitraan tahun 2013.  

Saat ini, ada 23 gerainya yang tersebar di sejumlah kota besar, seperti  Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, Bogor, Bandung, Jogja, dan Solo. "Tahun ini, kami juga berniat ekspansi ke Malang, Riau dan Balikpapan," ujar Michelle, Marketing Presotea. Di Taiwan sendiri, Presotea sudah membuka 280 gerai. Di Indonesia,  lisensi franchise dipegang oleh PT Citra Nutrima Indonesia.

Ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Yakni, paket Rp 400 juta, paket Rp 600 juta dan paket Rp 800 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra antara lain, kerjasama selama lima tahun, peralatan usaha lengkap, dekorasi gerai, booth dalam gerai, kemasan, pelatihan, panduan standar operasional dan bahan baku awal.  

Perbedaan ketiga paket investasi terletak pada luas tempat usaha. "Kalau tempat usahanya makin luas, otomatis peralatan makin banyak dan biaya renovasi juga lebih besar," jelasnya.

Michelle mengklaim, Presotea merupakan bubble drink dengan konsep fresh tea dan fresh made pertama di Indonesia. Tong dan dispenser digantikan dengan mesin espreso yang dimodifikasi sendiri oleh Presotea. "Bahan dasar teh didatangkan langsung dari negara penghasil teh, seperti China, India, Taiwan, Srilangka dan Jepang," ujarnya. Aneka menu tersebut dibanderol  Rp 22.000-Rp 30.000 per gelas.

Terdapat lebih dari 20 macam topping, sedangkan jenis tehnya berada sekitar 18 jenis. Yang paling disukai adalah panda mealtea dan  li shan ice tea dari jenis teh oolong.

Michelle menjelaskan,  gerai Presotea rata-rata bisa menjual 500-800 cup per hari. Jika dihitung rata-rata omzetnya mencapai Rp 350 juta-Rp 500 juta sebulan. Modal mitra bisa kembali paling lama dua tahun. "Ada royalty fee 5% dari omzet. Dan semua bahan baku wajib beli dari pusat agar kualitas rasanya sama," jelasnya.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit mengatakan bisnis minuman bubble memang masih punya penggemar tertentu, terutama kalangan anak-anak, remaja, dan kaum muda. Jika dilihat pasarnya, tidak perlu khawatir karena masih terbuka lebar, apalagi jika lokasinya di mal atau pusat perbelanjaan.

"Presotea ini brand bubble drink cukup terkenal, makannya investasinya juga cukup besar. Mitra harus lebih teliti lagi mencermati lokasi usaha. Jangan sampai memilih lokasi yang tidak tepat karena investasinya cukup mahal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×