kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Meskipun hanya lulus SMA, tapi pria ini mampu ekspor teknologi tinggi


Kamis, 01 April 2021 / 06:50 WIB
Meskipun hanya lulus SMA, tapi pria ini mampu ekspor teknologi tinggi


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hanya memiliki ijazah SMK tak membuat Arfi'an Fuadi minder dalam berkarya. Berlatar kegemarannya dalam bidang desain, pria yang berasal dari Salatiga tersebut sukses mengerjakan proyek desain produk teknologi dari berbagai penjuru dunia.

Bahkan saat ini. Dtech Engineering, perusahaan yang dirintisnya, tengah mengembangkan teknologi tinggi yang mendorong penciptaan inovasi.

Pria berusia 35 tahun itu menyebut tak perlu minder menjadi lulusan SMK yang tinggal di Indonesia. Menyabet dua kali juara pertama dalam lomba yang diselenggarakan General Electric memberikan pembuktian kemampuan insan Indonesia mengalahkan tim riset dari berbagai negara.

"Jangan inferior, kebanyakan anak muda Indonesia inferior ketemu bule aja merasa mereka lebih pintar jadi inferior tidak percaya diri. Saya bilang, ide itu bisa datang dari mana saja," ujar Arfi'an kepada Kontan.

Baca Juga: Kemperin siap bersinergi dengan startup menyambut roadmap industry 4.0

Arfi'an berharap siswa SMK ke depan dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam inovasi. Paradigma pendidikan SMK tidak lagi ditujukan hanya untuk operator.

Sehingga nantinya indeks inovasi Indonesia bisa meningkat dan bersaing dengan negara-negara di dunia. Meningkatnya inovasi akan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saat ini Indonesia masih dikenal sebagai importir teknologi. Namun, dengan mendorong inovasi, Arfi'an optimis Indonesia bisa bersaing dengan negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan China.

Selanjutnya: Kakak-adik mendunia meski tanpa gelar sarjana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×