kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minat jadi PNS tinggi, bimbel tes CPNS jadi buruan


Jumat, 22 September 2017 / 09:10 WIB
Minat jadi PNS tinggi, bimbel tes CPNS jadi buruan


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Setelah dua tahun vakum, akhirnya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kembali dibuka. Hasrat dan impian sejumlah orang untuk jadi PNS ternyata menggairahkan bisnis bimbingan belajar (bimbel). Mereka mengemas paket dan tawaran menarik khusus untuk CPNS ini.  

Salah satunya, Bimbel Akses CPNS di Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ada tiga paket yang disiapkannya.  “Kami ada paket kelas reguler, privat dan in house training sesuai permintaan di beberapa kementerian,” terang Catur Widi, Staf Pemasaran Akses CPNS.  

Paket kelas reguler dibanderol Rp 3,2 juta per orang untuk 24 kali pertemuan. Sedangkan, tarif kelas privat Rp 500.000–Rp 600.000 tiap sesi berdurasi 2,5 jam.

Dan, paket in house training biayanya Rp 1,5 juta per pertemuan. Paket ini adalah paket khusus untuk melayani pegawai kementerian atau lembaga yang ingin meningkatkan status kepegawaiannya, dengan jumlah peserta berkisar 10–15 orang.

Kelas reguler maksimal diisi oleh 25 peserta dan kelas biasanya dibuka per gelombang. Untuk gelombang terakhir ini, sudah ada sembilan kelas dengan 25 peserta di tiap kelas.

Catur mengaku sejak dibukanya moratorium CPNS 2017 ini, peminat bimbel Akses CPNS makin meningkat. Jika masa biasa Akses hanya bisa membuka dua hingga empat kelas per gelombang, saat ini bisa sampai sembilan kelas.

Permintaan privat juga makin banyak. "Bimbel ini sudah buka sejak 2013. Peminatnya terus meningkat, bahkan tahun ini lebih banyak dari  2013 lalu,” jelas Catur.

Hal serupa dilontarkan juga oleh Yuna Ria, pemilik Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Uno Education asal Surabaya. Tahun ini, ia membuka kelas bimbel khusus CPNS karena banyak permintaan. “Awalnya, kami ada bimbel CPNS tapi hanya kelas privat,” terang Yuna. Sebelumnya, LBB Uno Education hanya menawarkan les privat untuk siswa SD, SMP, dan SMA saja.

Paket kelas reguler CPNS dibanderol Rp 1,5 juta per orang untuk 10 kali pertemuan berdurasi 1,5 jam. Sedangkan untuk les privat dibanderol Rp 2,5 juta per orang untuk 10 kali pertemuan. “Satu kelas maksimal isinya 10 orang. Jadi dulu karena yang minta les privat dan kelompok makin banyak, mereka akhirnya minta buka kelas saja,” ujar Yuna.

Meski baru saja membuka kelas reguler CPNS di tahun ini, LBB Uno Education sudah menyelesaikan tiga gelombang. Dan saat ini sedang berjalan gelombang empat. Satu gelombang lamanya sekitar seminggu. “Karena bimbelnya ini intensif, jadi materi satu hari bisa untuk dua sampai tiga pertemuan,” terang Yuna.

Peserta bimbel dari Akses CPNS maupun LBB Uno Education sebagian besar adalah para pekerja. Ada juga yang baru saja lulus kuliah, tapi tidak terlalu banyak. Maka dari itu, jadwal bimbingan belajarnya juga lebih fleksibel.    

Jemput Bola dengan Mengirim Pembimbing ke Daerah

Banyaknya peminat bimbingan belajar (bimbel) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) membuat pelaku bisnis ini menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas yang lebih fleksibel. Pasalnya, peserta bimbel ini ternyata banyak yang datang dari luar Jakarta, bahkan dari luar Pulau Jawa.  

“Selain Jabodetabek, ada yang dari Sumatra dan  Kalimantan. Mereka datang jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk ikut bimbel ini,” ujar Catur Widhi, Staf Pemasaran Bimbel Akses CPNS di Jakarta Pusat. Lantaran peminat dari daerah cukup banyak, tiap menjelang tes CPNS, bimbel Akses juga mengirim sejumlah guru untuk kelas di Makassar.

Catur bilang, kelas di Makasar ini untuk mengakomodir peminat yang ada di Indonesia Timur. Tak hanya bimbel, Akses juga membantu para peserta dari luar Pulau Jawa ini mencari tempat tinggal sementara. “Kami berikan rekomendasi kos maupun kontrakan di sekitar Kramat Raya,” tuturnya.

Peserta mendapat satu kali kesempatan untuk mengganti jadwal di gelombang selanjutnya. “Misal, jadwal bimbelnya tiap Sabtu dan Minggu, tapi ada peserta yang hari Sabtunya kerja, nah, mereka bisa menukar jadwal di gelombang selanjutnya, setiap hari Minggu,” jelasnya.

Fleksibilitas jadwal dan pelayanan juga dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Uno Education asal Surabaya. Yuna Ria, pemilik Uno Education menjelaskan, pihak Uno Education bahkan memiliki fasilitas untuk mengirim guru ke luar Surabaya. Misalnya, ke Pamekasan, Madura. “Baru ini saya kirim guru ke Pamekasan. Jadi gurunya tinggal di sana selama memberi bimbel. Karena di sana peminatnya juga banyak dan kalau ke Surabaya jauh, jadi kami kirim guru saja,” ungkapnya.

Dengan fasilitas tersebut, tentu biaya paket yang dipatok berbeda, untuk guru datang langsung dan menginap, peserta bimbel membayar Rp 3 juta per orang untuk 10 kali pertemuan. Biaya yang dikenakan memang lebih mahal dari kelas reguler yang Rp 1,5 juta per orang untuk jumlah pertemuan yang sama.

“Memang lebih mahal, tapi ibaratnya gurunya harus menginap di sana. Siap berada di sana selama mengajar. Jadi, bahkan peserta bisa bebas bertanya dan menemui guru tersebut setiap hari,” terang Yuna.

Tenaga guru yang disiapkan Bimbel Akses CPNS maupun LBB Uno Education berasal dari kalangan akademisi (dosen) dan PNS. Bahkan untuk makin menarik banyak peminat, Bimbel Akses juga menyediakan alumninya yang sudah lolos tes CPNS sebagai staf pengajar.

Materi bimbingan yang diajarkan mencakup tes intelegensia umum (verbal, numerika, logika, analisis dan lain-lain), tes wawasan kebangsaan, dan tes karakteristik pribadi. Dan biasanya akan diadakan try out simulasi tes CPNS di beberapa pertemuan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×