Sumber: Kontan 3/1/2013 | Editor: Havid Vebri
Seperti buah lainnya, jambu biji juga mempunyai banyak varian. Salah satu yang mulai banyak dibudidayakan di Tanah Air adalah stroberi guava.
Ini adalah spesies jambu biji berdaging merah. Tanaman ini memiliki nama latin psidium cattleianum. Stroberi guava juga dikenal dengan nama cerry guava karena rasanya perpaduan antara asam dan manis, seperti buah cerry.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan atau lebih tepatnya Brazil. Di Indonesia, stroberi guava sudah dikenal dan dibudidayakan sejak jaman penjajahan Belanda.
Selain buahnya yang bisa dinikmati, banyak kolektor tanaman menjadikan stroberi guava sebagai tanaman hias. Salah satu petani yang membudidayakan stroberi guava adalah Parta Suhanda di Bogor, Jawa Barat.
Ia mengaku, sudah mengenal tanaman ini sejak tahun 2002. Namun, mulai membudidayakannya pada tahun 2008 di lahan seluas 500 meter persegi.
Di lahan itu, ia fokus membudidayakan bibit pohon stroberi guava. Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 200 bibit pohon stroberi guava.
Menurut Parta, budidaya bibit stroberi guava tidak memerlukan biaya besar. Apalagi, dia sudah memiliki pohon induk yang diambil bijinya untuk disemai. "Paling hanya butuh modal Rp 50.000," katanya.
Modal itu dipakainya buat membeli polybag, pupuk kandang, dan sekam. Biaya pemeliharaannya juga murah karena tidak memerlukan perawatan khusus.
Selama enam bulan perawatan hanya menghabiskan biaya Rp 100.000. Selain pembeli eceran, Parta juga memasarkan bibit stoberi guava kepada para pedagang tanaman di Surabaya, Kalimantan, dan Surabaya.
Harga bibit yang dijualnya bervariasi mulai Rp 35.000 – Rp 50.000 per pohon. Bibit tersebut sudah berukuran sekitar 50 centimeter (cm).
Dalam sebulan, Parta menjual 200 bibit stroberi guava, dengan omzet mencapai Rp 10 juta. Ada pun laba bersihnya 50%.
Pemain lainnya adalah Deni Adian di Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, stroberi guava belum begitu populer.
Makanya, masih sedikit petani yang membudidayakan tanaman ini, dan itu pun kebanyakan di Pulau Jawa. Padahal, buah stroberi guava memiliki khasiat kesehatan karena kandungan anti-oksidannya tinggi.
Deni sendiri mulai membudidayakan stroberi guava pada 2009. Saat itu, ia mendapatkan biji stroberi guava dari petani.
“Untuk tanaman biji, stroberi guava tergolong cepat berbuah, butuh waktu sekitar dua tahun untuk berbuah.” ujarnya.
Sama dengan Parta, Deni juga fokus menjual bibit. Untuk satu bibit, ia jual seharga Rp 75.000. Dalam sebulan, ia menjual sekitar 20 bibit stroberi guava.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News