kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.415.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.490
  • IDX 7.555   20,61   0,27%
  • KOMPAS100 1.163   0,66   0,06%
  • LQ45 942   3,23   0,34%
  • ISSI 221   -0,44   -0,20%
  • IDX30 479   2,02   0,42%
  • IDXHIDIV20 576   2,70   0,47%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 160   0,80   0,50%

Minuman Kopi Satu Liter Jadi Penyelamat Dua Coffee


Sabtu, 13 Juli 2024 / 08:15 WIB
Minuman Kopi Satu Liter Jadi Penyelamat Dua Coffee
Co-Owner Dua Coffee, Wempi Januar.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pandemi, bisnis kedai kopi kembali marak di Tanah Air. Sebaran kedai kopi makin terlihat di berbagai tempat. Pertanda tren kopi cantik di kedai-kedai tetap eksis hingga saat ini.

Kesempatan itulah yang banyak pelaku bisnis manfaatkan, termasuk Co-Owner Dua Coffee Wempi Januar. Dia memulai usaha kedai kopi dengan label Dua Coffee sejak 2016 lalu.

Wempi bercerita, dirinya kala itu kesengsem dengan usaha kedai kopi yang mulai  booming di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah film populer Filosofi Kopi. 
Dari situ, ia melihat peluang besar di bisnis kedai kopi.

"Di tahun itu, kami akhirnya masuk dan berusaha mengenalkan kopi Nusantara, dengan membuka toko pertama di daerah Cipete," ujar Wempi kepada KONTAN, Jumat (5/7).

Baca Juga: Teman Nongkrong Tawarkan Kemitraan Kedai Kopi, Usung Konsep One Stop Solution

Di awal usahanya, laju bisnis Dua Coffee terbilang positif. Namun, perjalanan bisnis tidak selalu mulus. 

Salah satu tantangan terberat datang saat pandemi Covid-19 pada 2020. Ketika  itu, omzet usahanya anjlok hingga 80%. Bahkan, bisnisnya hampir tidak bisa bertahan selama lebih dari tiga bulan dengan kas yang semakin menipis.

Tak mau menyerah, Wempi bersama timnya terus berinovasi dengan mengembangkan produk dan memperkuat promosi serta branding di media daring. Salah satu langkah yang dia ambil adalah menyediakan minuman dalam kemasan satu liter yang bisa disimpan di rumah. Termasuk minuman segar yang Wempi namakan Petik Mangga.

Usaha ini membuahkan hasil. Minuman dalam kemasan satu liter yang dia jual secara daring ternyata sangat pelanggan sukai. Wempi pun senang karena upaya ini berhasil menyelamatkan 80 pegawai Dua Coffee dari PHK. 

"Waktu itu, omzet online kami meningkat, walaupun orang tidak bisa belanja langsung karena pandemi. Tapi, 80 karyawan kami tetap bisa gajian dan mendapat bonus," kata Wempi.

Kini, bisnis Dua Coffee telah memasuki tahun ke-8 dan masih bergairah. Tahun lalu, mereka membuka cabang kelima di daerah Bintaro. Penjualan minuman kopi pun meningkat hampir dua kali lipat dibanding sebelum pandemi, dengan penjualan mencapai 20.000-25.000 cangkir per hari.

Dari penjualan tersebut, Dua Coffee meraup omzet mencapai Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar per tahun. 

"Kami juga konsisten membangun mitra dengan petani, melibatkan 10-12 petani dengan kontrak eksklusif," sebut Wempi.

Dalam waktu dekat, Dua Coffee berencana untuk menambah cabang di luar Jakarta. Dua kota yang tengah dalam penjajakan adalah Surabaya dan Semarang. Meski begitu, Wempi belum bisa memastikan, kapan dua cabang baru dari Dua Coffee akan buka. 

Yang jelas, Semarang dan Surabaya, Wempi anggap punya potensi bisnis yang tidak kalah dengan Jakarta untuk usaha kedai kopi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×