kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Misi Perdagangan Inggris-ASEAN Hubungkan Salam Rancage dengan Pembeli Global


Jumat, 22 November 2024 / 15:20 WIB
Misi Perdagangan Inggris-ASEAN Hubungkan Salam Rancage dengan Pembeli Global
ILUSTRASI. Salam Rancage memperkenalkan produk kerajinan tangan dari kertas bekas di Misi Perdagangan Inggris-ASEAN.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Salam Rancage, perusahaan kerajinan tangan dari kertas bekas yang didirikan oleh Aling Nur Naluri, memanfaatkan misi perdagangan Inggris-ASEAN yang diselenggarakan pada 21-22 November 2024 di Jakarta untuk memperluas jangkauan pasar internasional.

Salam Rancage, yang memberdayakan lebih dari 60 perajin perempuan di Bogor, menghasilkan produk kerajinan dari kertas bekas seperti keranjang, laundry basket, dan tikar, yang telah memenuhi standar kualitas global.

Melalui misi perdagangan ini, Aling berharap, bisa menjalin kemitraan bisnis dengan pembeli dari Inggris dan negara-negara ASEAN, membuka peluang ekspor yang lebih besar, serta meningkatkan kesejahteraan para pengrajin perempuan yang bekerja bersama perusahaannya.

Baca Juga: Porsi Kredit Bank di Sektor UMKM Menyusut

"Misi perdagangan ini memberikan peluang besar bagi kami untuk berkolaborasi dengan pembeli potensial dan memperkenalkan produk kami ke pasar global," ujarnya menjawab pertanyaan KONTAN saat kunjungan ke tempat produksi kerajinan Salam Rancage di Bogor, Jumat (22/11). 

Misi perdagangan ini bertujuan untuk menghubungkan para pengusaha perempuan Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Inggris, serta memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara.

Acara ini diorganisir oleh International Trade Centre (ITC) SheTrades Initiative dan SheTrades Indonesia Hub, yang dikelola oleh Womanpreneur Community, dalam kemitraan dengan Pemerintah Inggris untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.

Sebanyak tujuh perusahaan Inggris dan 25 perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan akan terlibat dalam pertemuan bisnis satu lawan satu, yang mencakup sektor-sektor seperti tekstil, pakaian jadi, kerajinan tangan, dan alas kaki.

Baca Juga: Raih Laba dari Upaya Menjaring Data

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin menyatakan, misi Perdagangan Inggris-ASEAN menyediakan platform praktis bagi bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan untuk terhubung, berkolaborasi, dan berkembang di pasar baru.

ITC meluncurkan panduan terbaru mengenai prosedur ekspor untuk membantu usaha-usaha yang dipimpin oleh perempuan Indonesia dalam mengekspor produk mereka ke Inggris.

Misi perdagangan ini memberikan peluang besar bagi pengusaha perempuan di Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan kapasitas ekspor mereka.

Aling Nur Naluri, melalui Salam Rancage, merupakan contoh sukses pemberdayaan ekonomi perempuan yang diharapkan dapat menginspirasi pengusaha perempuan lainnya di ASEAN untuk berkembang lebih lanjut di pasar internasional.

Selanjutnya: Menilik Plus Minus Dominasi Lion Group di Pasar Penerbangan Indonesia

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Denpasar Dominan Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×