kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim hujan, pengusaha binatu kebanjiran order


Selasa, 09 Desember 2014 / 14:41 WIB
Musim hujan, pengusaha binatu kebanjiran order
ILUSTRASI. Pejabat baru Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim menyampaikan sambutan saat pelantikannya di Gedung Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (4/1/2023).ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Musim hujan mendatangkan berkah bagi para pengusaha binatu. Pasalnya, di musim hujan seperti sekarang cucian susah kering. Alhasil, urusan cuci-mencuci pakaian diserahkan ke jasa binatu atau laundry.

Bagi bisnis binatu, panen cucian sama dengan panen rezeki. Tingginya orderan cucian selama musim hujan tentu tak disia-siakan para pengusaha laundry. Salah satu pengusaha laundry yang kebanjiran order cucian selama musim hujan adalah Andy Rachmat, pemilik Beach Laundry di Yogyakarta.

Menurut Andy, selama tiga bulan terakhir, tepatnya sejak  akhir bulan September hingga sekarang orderan cucian yang masuk ke tempatnya meningkat pesat. Nah, memasuki bulan Desember orderan yang masuk makin meningkat. Lonjakannya bisa sampai 100% dari hari biasa. "Biasanya cucian per hari hanya 100 kilogram (kg) sampai 120 kg, sekarang bisa sampai 200 kg per hari," kata dia.

Beach Laundry yang berdiri sejak tahun 2007 ini sudah memiliki beberapa gerai di kota-kota besar. Selain di Yogyakarta, gerainya juga berlokasi  di Tangerang, Depok, Semarang, dan kota lainnya. Total ada 70 gerai Beach Laundry, dengan kantor pusat di Yogyakarta.

Selain di Yogyakarta, orderan cucian juga mengalami peningkatan di gerai-gerai cabang. Maklumlah, musim hujan juga terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. Meski tingkat cucian meningkat, Andy tidak menaikkan tarif cucian. Untuk tarif cucian di Yogyakarta masih sama, yaitu Rp 4.000 per kg.

Sementara tarif di cabang lain, seperti di Jabodetabek masih berkisar Rp 7.000 per kg. Untuk melayani lonjakan orderan itu, Andy pun menyiapkan mesin pengering tambahan. Bila tidak, maka ia akan kewalahan melayani orderan.

Selama musim hujan ini, rata-rata untuk gerai Beach Laundry bisa mengantongi omzet hingga Rp 30 juta per bulan. Sedangkan gerai Beach Laundry di kota lain, seperti di Ciledug, Tangerang bisa mengantongi omzet hingga Rp 70 juta per bulan. Khusus di musim kemarau, omzet gerai di Ciledug ini rata-rata Rp 50 juta per bulan.

Pengusaha lain yang juga menuai berkah dari musim hujan adalah Waroenk Laundry di Bandung, Jawa Barat. Sama seperti Beach Laundry, jasa binatu juga kebanjiran order. Staf Marketing Waroenk Laundry, Inayah Nurlia menyampaikan, orderan cucian meningkat hingga 30% selama musim hujan.

Selama sebulan ini saja, Waroenk Laundry sudah menerima 1.000 kg cucian. Inayah bilang, konsumennya  bukan hanya mahasiswa di sekitar kampus tak jauh dari tempat usahanya. Tapi juga, banyak asrama dan rumah sakit yang mereka layani.

Saat ini Waroenk Laundry punya 17 gerai. Perinciannya,  14 gerai di Bandung dan sisanya di luar Bandung. Kata Inayah, rata-rata omzet gerai di Bandung meningkat 35%, yakni mencapai Rp 80 juta per bulan.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×