kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim hujan, produsen jas hujan banjir pesanan


Minggu, 14 Oktober 2012 / 19:25 WIB
Musim hujan, produsen jas hujan banjir pesanan
ILUSTRASI. Mal-mal di DKI Jakarta mulai menyosialisasikan perlunya sertifikat vaksin sebagai syarat masuk bagi pengunjung. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Saat ini, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan. Bukan hanya petani, produsen jas hujan juga menyambut gembira datangnya musim hujan tahun ini. Maklum, di musim hujan banyak orang terutama pengendara motor membutuhkan jas hujan.

Alhasil, permintaan jas hujan pun meningkat dari hari biasa. Peningkatan pesanan jas hujan ini sudah mulai dirasakan sejumlah produsen jas hujan.
Salah satunya adalah Abdul Rahman di Solo, Jawa Tengah. Ia mengaku, permintaan jas hujan sekarang mengalami peningkatan sekitar 20% - 30% dari hari biasa. "Nanti, saat memasuki puncak musim hujan, permintaan akan naik sampai 100%," kata Rahman.

Di musim kemarau, Rahman hanya memproduksi jas hujan sebanyak 100 hingga sampai 200 potong per hari. Namun, di musim hujan, produksinya naik hingga 500 jas hujan.

Untuk memproduksi jas hujan sebanyak itu, Rahman mendapat bantuan dari karyawannya yang berjumlah 20 sampai 30 karyawan. "Kami masih skala home industry," ujarnya.

Dengan produksi sebanyak 500 jas hujan per hari, omzet yang Rahman dapat bisa mencapai Rp 45 juta hingga Rp 75 juta per bulan. Sebagai produsen jas hujan, Rahman membidik konsumen kelas menengah ke bawah. Makanya, harga jual jas hujan buatannya relatif murah.

Terbuat dari bahan plastik jenis LDPE, produk jas hujannya dia beri banderol harga mulai Rp 3.000 sampai Rp 5.000 di tingkat grosir. Jas hujan seharga Rp 3.000 per potong merupakan jas hujan lengan pendek khusus untuk anak-anak. Sementara jas hujan untuk dewasa lengan pendek harganya Rp 4000, dan untuk lengan panjang Rp 5.000.

Di tingkat retail, jas hujan itu bisa dilego hingga dua kali lipat dari harga grosir. Saat ini, Rahman hanya melayani penjualan grosir dengan minimal pesanan satu lusin untuk satu jenis jas hujan.

Kebanyakan konsumen Rahman merupakan penjual jas hujan di daerah. Selain di Jawa, banyak konsumennya berasal dari wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Rahman sendiri mulai menekuni usaha ini sejak tiga  tahun lalu. Ia tertarik terjun ke bisnis pembuatan jas hujan karena peluang pasarnya besar. "Setiap musim hujan, orang khususnya pengendara motor butuh jas hujan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×