Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi
Momen musim nikah seperti saat ini, salah satu penyedia jasa seputar pernikahan yang ikut mengalap untung adalah jasa percetakan undangan. Para pengusaha di sektor ini mengaku bulan ini sudah mengalami peningkatan pemesanan. Omzet pengusaha bisa mencapai puluhan juta rupiah tiap bulan. Biasanya undangan bentuk unik yang ramai dipesan.
Menjelang hari pernikahan memang banyak persiapan yang harus benar-benar di rencanakan oleh calon pengantin, yaitu dari segi persiapan menyiapkan acara, suvenir hingga yang paling penting adalah menyiapkan kartu undangan.
Mempersiapkan momen penting seperti pernikahan tidak bisa dipisahkan dari mencetak undangan bagi para tamu. Di penghujung tahun seperti sekarang, menjadi salah satu momen berkah bagi para penyedia jasa cetak undangan. Sebab, banyaknya calon mempelai yang menghelat acara di akhir tahun seperti sekarang mampu mengerek omzet mereka.
Salah satu pengusaha jasa cetak undangan yang kecipratan berkah musim nikah adalah Zainal Arifin pemilik online shop undanganshop.com. Pria yang akrab disapa Zen ini sudah sejak tahun 2004 menggeluti usaha percetakan undangan di Malang.
Zen hafal betul biasanya permintaan cetak undangan ramai setelah Idul Fitri, setelah Idul Adha, dan pada bulan Februari dan Mei. Pada momen pasca Idul Adha kali ini, dia mengaku telah mendapat 15 pesanan dengan minimal pemesanan 500 undangan hingga 2000 undangan. "Padahal di bulan biasanya pesanan hanya datang dari lima orang," ujarnya.
Jasa cetak undangan di tempatnya dibanderol mulai dari Rp 2.000−Rp 15.000 per lembar. Konsumennya datang dari sekitar Malang, Jakarta, Purwokerto, Bondowoso, Situbondo, dari kota-kota di Sumatera hingga Kalimantan. Bahkan Zen juga pernah mendapat pesanan ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia.
Jika sedang ramai pesanan seperti sekarang, omzet usaha yang Zen dapatkan bisa mencapai Rp 50 juta per bulan. Dia bilang, tren undangan bergaya jadul alias vintage sedang digandrungi tahun ini. Begitu juga undangan dengan bentuk unik seperti kipas atau berbentuk kalender.
Penyedia jasa lainnya adalah Reni Ratnawati pengusaha asal Yogyakarta, pemilik online shop undanganku.com. Dia mengaku pesanan undangan di bulan ini saja mencapai 20 klien yang berasal dari kota sekitar pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga Papua.
Desain undangan yang banyak dipesan oleh konsumen adalah yang berbentuk unik menggunakan cover bambu, tas anyaman cantik, dompet, hingga kalender. Reni membanderol harga mulai dari Rp 3.000-Rp 15.000 per lembar. Walau dia enggan menyebutkan angka omzet yang pasti, Rani mengaku bisa meraup puluhan juta rupiah jika musim nikah tiba.
Reni memasarkan produk undangannya lewat tidak hanya lewat situs di internet tapi juga berbagai media sosial seperti Instagram. Zen pun mengaku banyak mempromosikan produknya lewat berbagai media sosial, selain lewat online shop.
Reni bilang, ke depannya, dia akan terus berinovasi untuk membuat aneka desain dan bentuk undangan yang unik agar usahanya bisa terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News