Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Rizki Caturini
Memasuki musim nikah, pebisnis suvenir pernikahan sudah mulai kebanjiran pesanan. Kanda Dinda Souvenir, misalnya, toko suvenir pernikahan di Yogyakarta ini sudah mulai merasakan peningkatan pesanan sejak bulan Agustus.
Wulandari, karyawan Kanda Dinda Souvenir, mengatakan, jumlah pemesan bisa mencapai 40 orang dalam sebulan saat menjelang musim nikah seperti ini. Musim nikah tahun ini berlangsung di antara Agustus hingga Oktober.
Sedangkan di luar musim tersebut, biasanya toko ini hanya menerima 20 pemesanan setiap bulan. Berjualan lewat online, konsumen yang datang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Medan, Sumatra Utara, hingga Timika, Papua.
Kanda Dinda Souvenir menjual berbagai macam cenderamata,, seperti tempat perhiasan keramik, sisir, kotak tisu, hingga sabun. Kisaran harga jual produk yang ditawarkan beragam, berkisar Rp 1.000−Rp 5.000 per buah.
Dari berbagai macam suvenir yang ditawarkan tersebut, biasanya kipas dan gelas menjadi produk yang paling banyak dicari pembeli. "Kipas cukup praktis untuk dikirim. Sedangkan gelas kini mulai banyak variasi pilihannya," ungkapnya.
Jika memasuki musim nikah, dalam satu bulan Kanda Dinda bisa meraup omzet sekitar Rp 30 juta−Rp 40 juta per bulan. Adapun di musim biasa, toko suvenir ini hanya memperoleh omzet sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Dari total penjualan, Kanda Dinda bisa mengambil keuntungan sekitar 30%, atau sekitar Rp 10 juta−Rp 12 juta per bulan.
Toko suvenir lainnya di bawah bendera SoevenirKita.com pun sudah mengalami kenaikan penjualan. Menurut Edy Wahyudi, karyawan pemasaran SoevenirKita.com, penjualan suvenir paling ramai berlangsung setelah Lebaran Idul Fitri hingga Idul Adha, yakni pada bulan Agustus hingga Oktober. Sementara, dari bulan November hingga Juni atau Juli, penjualan produk kenang-kenangan ini tidak banyak mengalami peningkatan.
Ketika ramai permintaan seperti sekarang, SoevenirKita.com bisa kebanjiran order sekitar 20 pemesan hingga 25 pemesan setiap bulan. Untuk pemesanan, setiap pembeli wajib memesan minimal 100 pieces per suvenir. "Rata-rata pembeli mengorder sekitar 400 buah−500 buah suvenir," kata Edy.
Harganya juga bervariasi. Edy bilang, umumnya harga suvenir yang dipesan berada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per buah. Adapula harga produk yang di atas Rp 5.000 per buah, namun tidak begitu banyak peminatnya.
Edy bilang, pemesanan paling banyak untuk produk kipas dan gelas, dengan harga jual berkisar Rp 2.000−Rp 4.000 per item. Ketika musim nikah seperti sekarang, dalam sebulan SoevenirKita.com bisa mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta per bulan. Sementara, di luar musim nikah, omzet paling tinggi hanya sebesar Rp 20 juta per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News