Reporter: Havid Vebri | Editor: Tri Adi
Zuppa Soup merupakan makanan khas Italia sudah tak asing lagi bagi lidah orang Indonesia. Sup kental dengan topping roti ini memang nikmat. Sup ini enak dinikmati saat pagi atau malam hari.
Bisnisnya pun senikmat rasanya. Lantaran penikmat sup ini makin banyak, sekarang gampang menemui pedagang zuppa soup.
Salah satu pemainnya adalah Afil Nurwidi di Pamulang, Tangerang, Banten. Ia mendirikan usaha sejak tahun 2005 dengan brand Zuppa Soup. Untuk mengembangkan usahanya, sejak tahun 2009, ia resmi menawarkan kemitraan.
Saat ini, jumlah mitra usaha Afil sudah ada enam mitra yang tersebar di Jakarta dan Bandung. Dalam kerjasama kemitraan ini, ia menyediakan dua paket investasi.
Pertama, paket senilai Rp 7 juta. Di paket ini, mitra akan mendapat perlengkapan dagang, seperti oven pemanas, mangkok, kontainer, spanduk, dan training penyajian. "Mitra sudah siap dagang dan tinggal menyediakan tempat berjualan saja," kata Afil.
Kedua, paket kemitraan senilai Rp 15 juta. Peralatan yang didapat sama dengan paket pertama. Namun, jumlahnya lebih banyak. Selain itu, dalam paket ini mitra akan mendapat pelatihan memasak zuppa soup. Selain pelatihan, mitra juga akan diberikan resep zuppa soup buatan Afil.
Dalam paket ini, mitra dituntut bisa membuat zuppa soup. "Jadi mitra bisa menentukan sendiri berapa porsi zuppa soup yang dia ingin buat dalam sehari," ujar Afil. Ini beda dengan paket pertama yang menempatkan mitra hanya sebagai penjual, sementara zuppa soup dipasok dari pusat.
Afil menargetkan, dalam sehari mitra bisa menjual minimal 25 porsi zuppa soup. Harga seporsi zuppa soup dari pusat sekitar Rp 6.000-Rp 7.000 per porsi. Mitra bisa menjualnya ke konsumen Rp 12.000 per porsi.
Jadi, omzet mitra dalam sehari mencapai Rp 300.000 atau Rp 9 juta per bulan. Dengan omzet tersebut mitra sudah bisa balik modal dalam waktu dua sampai tiga bulan.
Supaya target tercapai, ia menyarankan mitra memilih lokasi berjualan di tempat-tempat strategis. Tidak harus di mal, tapi cukup di pinggir jalan yang banyak dilalui orang. "Kalau di mal sewa tempatnya mahal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News