kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -23.000   -1,35%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Ni Luh melanglang buana dengan alas kaki (1)


Kamis, 17 September 2015 / 13:22 WIB
Ni Luh melanglang buana dengan alas kaki (1)


Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi

Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik menjadi pengusaha sepatu ternama asal Bali. Produknya sudah terkenal di kalangan desainer dunia serta para artis di luar negeri. Kualitas yang baik membuat produknya banyak disukai.

Kesulitan mencari sepatu yang pas dan nyaman di kaki sejak kecil menumbuhkan keinginan yang besar di hati Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik untuk bisa membuat sepatu sendiri. Hasrat tersebut membawanya menjadi seorang produsen sepatu wanita yang tersohor hingga ke luar negeri.

Perjalanannya menuju kesuksesan memang tidak mudah dan melewati perjuangan yang cukup panjang. Namun, wanita yang akrab disapa Ni Luh ini nyatanya berhasil menelurkan karya sepatu yang sudah malang melintang di 20 negara di Eropa. Merek sepatunya yang awalnya dia beri nama Nilou, yang merupakan plesetan pengucapan nama Ni Luh di lidah bule, sudah disejajarkan dengan merek sepatu keluaran Prancis atau Italia.

Kecintaannya yang besar akan sepatu membuka kesempatan yang besar baginya membangun hubungan profesional mendesain sepatu untuk perancang-perancang busana dunia seperti Nicola Finetti, Shakuhachi, Tristanblair, dan Jessie Hill. Bahkan di tahun 2009, aktris kenamaan Julia Roberts terlihat memakai sepatu desainnya pada saat pembuatan film Eat Pray Love di Bali.

Maka tak heran jika sejumlah selebriti Hollywood papan atas, seperti Uma Thurman, supermodel Gisele Bundchen, Tara Reid, dan Robyn Gibson menjadi sebagian perempuan yang fanatik memakai sepatu buatannya. Sepatu buatan anak negeri asal Bali ini juga kini sudah terpajang rapi di ratusan etalase toko di 20 negara di dunia.

Perempuan kelahiran 15 Juni 1979 ini sempat mengubah merek sepatunya menjadi Niluh Djelantik di 2007 karena masalah hak paten. Toh, ini tidak menjadi penghalang bagi produknya untuk terus bersinar. Apa yang membuat sepatunya begitu spesial di hati penggemar setianya?

Ni Luh bilang, setiap detail proses pembuatan sepatu dibuat memang berdasarkan cinta. Produksi sepatu dilakukan secara manual dengan tangan alias handmade dan memperhitungkan kenyamanan di setiap bahan baku yang digunakan. Dia membuat sepatu hak tinggi hingga 12 cm tetap bisa digunakan dalam waktu lama dan tetap nyaman di kaki. Selain memproduksi alas kaki yang siap jual, Ni Luh juga membuat sepatu customized lewat proses pengepasan ukuran kaki di butiknya di Bali.

Dengan bantuan 15 perajin sepatu yang semuanya berasal dari Bali, Ni Luh dapat memproduksi 200 pasang sepatu per bulan dengan menyertakan garansi produk seumur hidup. Kualitas produk yang tinggi serta menonjolkan eksklusivitas membuat harga jual sepatu buatannya tergolong tidak murah. Untuk menghasilkan sepasang sepatu, butuh waktu berkisar 2 hari hingga seminggu. Harga jualnya dibanderol mulai dari Rp 1,4 juta hingga Rp 5 juta per pasang.

Prestasinya di industri alas kaki dibuktikan dengan peraihan Best Fashion Brand & Designer The Yak Awards di 2010 dan dinominasikan dalam Ernst & Young for Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2012 Awards.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×