Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini
TAWARAN kemitraan bisnis minuman cokelat terus bermunculan. Tawaran terbaru datang dari Fahrul Ubed yang mengusung brand Coklat Magic di Malang, Jawa Timur.
Merintis usaha sejak tahun lalu, Fahrul resmi menawarkan kemitraan mulai awal Januari 2016. Saat ini, sudah ada tujuh gerai yang berdiri, dan lima diantaranya adalah gerai mitra.
Gerai mitra ini berlokasi di Surabaya, Malang dan Bojonegoro. “Kantor pusat kami di Malang, tapi industri bahan baku ada di Bojonegoro,” ujar Fahrul.
Dalam waktu dekat, Coklat Magic juga akan membuka mitra di Jakarta, Bogor dan luar pulau Jawa
Coklat Magic menawarkan empat paket investasi. Yakni, paket tanpa booth senilai Rp 3,2 juta, paket reguler Rp 7 juta, paket silver Rp 9 juta dan paket gold senilai Rp 14 juta. Khusus paket reguler, silver dan gold, mitra akan mendapatkan fasilitas booth atau gerobak.
Semua paket mendapatkan fasilitas peralatan, bahan baku bubuk minuman, perlengkapan usaha dan buku panduan operasional. “Perbedaannya terletak di ukuran gerobak dan berat bahan baku bubuk minumannya," jelas Fahrul. Untuk paket tanpa gerobak dan reguler mendapat bahan baku seberat 250 gram, paket silver 450 gram dan paket gold 500 gram.
Terkait tempat usaha dan karyawan, mitra sendiri yang wajib mencari dan menyediakan. Ia menargetkan, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 8 juta per bulan untuk paket reguler dengan target balik modal atau BEP sekitar dua hingga tiga bulan.
Ada pun target laba bersihnya sekitar 30% hingga 40%. Fahrul tidak menerapkan sistem bagi hasil maupun royalti, mitra hanya perlu membeli bahan baku ke pusat setiap bulannya.
Coklat Magic menyediakan aneka menu minuman cokelat dan kopi, seperti choco original, choco cincau, choco milk, choco pucino, cappuccino, cappuccino anggur, cappuccino melon, dan cappuccino strawberry.
Semua menu disediakan dalam bentuk panas maupun dingin. Menu minuman tersebut dibanderol mulai Rp 6.000 hingga Rp 12.000, tergantung lokasi tempat mitra berjualan.“Kami juga menerima mitra yang memiliki kafe. Selanjutnya, kami tinggal sediakan bahan bakunya saja, bisa pakai paket tanpa booth,” ungkap Fahrul. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News