kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nisan hingga plakat bertebaran di Kalibata (1)


Selasa, 01 Oktober 2013 / 18:20 WIB
ILUSTRASI. Hati-Hati, Ini Akibatnya Bila Seseorang Tega Menarik Ekor Kucing


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Anda warga Jakarta dan sedang mencari plakat atau batu nisan? Cobalah singgah ke Jalan Kalibata, Pancoran. Di sana ada belasan kios yang menjual sekaligus memproduksi aneka model dan ukuran batu nisan. Selain nisan, pemilik kios juga menawarkan jasa pembuatan plakat, stempel, hingga piala.

Tak sulit menjumpai lokasi tersebut. Sentra ukiran nisan itu terletak tepat di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Jika berkendara melewati Jalan Kalibata menuju arah Pancoran, sentra tersebut berada di sisi sebelah kiri jalan.

Rata-rata kios tersebut berukuran 5 x 5 meter. Barang dagangan ditata  mulai di dalam kios, hingga bagian teras kios. Sayang, kios-kios tersebut tidak menyediakan lokasi parkir khusus. Kalaupun membawa motor, Anda harus pintar-pintar mencari parkiran di dekat trotoar yang biasanya ramai dilalui pejalan kaki.

Pepen Sutisna, salah satu  pedagang di situ bercerita, sentra ini sudah berdiri sejak 1993. Kala itu, belum ada pembuat batu nisan untuk kuburan di sekitar wilayah Kalibata, yang terkenal sebagai kawasan makam pahlawan. "Lalu, saya bekerjasama dengan kerabat saya yang ada di Lampung untuk memasok batu nisan ke Jakarta. Saya buka kios di sini," tuturnya.

Saban hari, kios-kios batu nisan ini beroperasi mulai pukul 8 pagi hingga pukul 9 malam. Namun, jika banyak pesanan, mereka bisa lembur hingga pukul 12 malam.

Ketika KONTAN menyambangi sentra ini pekan lalu, pengunjung terlihat sepi. Namun, aktivitas para perajin batu nisan sudah terlihat sibuk. Mayoritas perajin sedang mengukir nama di batu nisan. Ada pula yang sedang mengerjakan plakat. "Konsumen jarang datang langsung. Mereka biasa pesan lewat telepon," kata Pepen.

Para perajin menggunakan beberapa jenis batu untuk membuat nisan, seperti andesit, granit, dan granit hitam. Jenis andesit paling mahal. Maklum, teksturnya sangat keras dan tangguh, sehingga butuh waktu dua hingga empat hari untuk merampungkan satu nisan andesit ukuran sedang.

Apalagi, mayoritas perajin masih menggunakan teknik mengukir secara manual. Tak heran, para pedagang mematok harga relatif tinggi untuk produk-produk mereka. Misalnya, nisan ukuran 20 x 30 centimeter (cm) dibanderol Rp 150.000. Sementara, nisan ukuran paling besar (60 x 90 cm) dipatok berkisar Rp 2 juta - Rp 4 juta, tergantung jenis batu yang digunakan.

Pemilik kios batu nisan lainnya, Indra Kusuma bilang, kliennya tak hanya datang dari sekitar Jakarta, tapi juga luar kota seperti Surabaya, Sumatera, Kalimantan hingga Ambon. "Banyak yang pesan di sini, mungkin karena murah, dan pengerjaannya tidak lama," ungkapnya.

Kata Indra, ia bisa menerima sekitar tiga hingga empat pesanan per hari. Senada, Pepen juga bisa mendapat sekitar empat order sehari. Pengerjaannya ditargetkan selesai dalam tiga hingga empat hari. Jika ada pemesan dari luar kota, ia akan menambahkan ongkos kirim  Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

Makanya, Pepen bisa meraup omzet hingga Rp 40 juta sebulan, dengan keuntungan bersih 20%. Adapun, omzet Indra sekitar Rp 35 juta sebulan. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×