Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi
Saat membantu suami berbisnis kardus tempat makanan, tebersit ide di benak Nunung Syahrul Qirom untuk membuat usaha pembuatan berbagai pernak-pernik berbahan baku dari kertas kardus. Dari tangannya, lahir berbagai tempat suvenir, kotak kado, hingga kotak hantaran pernikahan. Pejabat pun jadi pelanggannya.
Selang beberapa bulan membantu suaminya berjualan kardus tempat makanan, Nunung Syahrul Qirom berniat untuk mengembangkan usaha suaminya ini ke arah yang lebih luas lagi. Tak melulu hanya membuat kardus sebagai pembungkus makanan, kue atau nasi, Nunung berpikir untuk membuat aneka suvenir berbahan kertas kardus.
Menurut Nunung, ide pembuatan berbagai produk dengan bahan baku kardus itu sejatinya tercetus dari salah seorang pelanggan yang menyarankan membuat produk lain non-kotak. "Ia bilang ke saya, kenapa saya tak membuat berbagai kotak untuk bahan seserahan dari kardus?" ujar Nunung.
Bermodalkan uang pesangon usai bekerja di salah satu perusahaan kecantikan, yakni Rp 7 juta, tahun 2009, Nunung memberanikan memulai usaha ini. "Uang yang saya punya hanya cukup untuk membeli bahan baku dan gaji karyawan," ujar Nunung yang awal usaha sejatinya kurang menyukai kegiatan membuat dus.
Menggunakan garasi rumahnya yang cuma berukuran 3 m x 3 m, Nunung mulai berkreasi membuat berbagai dus dibantu oleh empat karyawan. Nunung yang awalnya tak suka membuat gift box lambat laun menikmati proses kreatif itu.
Apalagi, usaha Nunung juga mulai dikenal oleh pelanggan. Adalah pelanggan kardus makanan yang menjadi target pertama Nunung dalam memasarkan kreasinya. "Alhamdulillah, sekarang sudah banyak orang yang datang ke kami," ujarnya bangga.
Saat memulai usaha, Nunung memakai bendera usaha Omah Kreatif. Perubahan nama lantas dilakukan setelah usaha berjalan selama setahun, yakni di tahun 2010. Nunung memilih nama Duz Creative untuk usahanya lantaran ia ingin menonjolkan dus sebagai barang dagang andalan usahanya.
Agar kreasinya terus berkembang, Nunung pun rajin menghabiskan waktu berselancar di dunia maya. Tak lupa berbagai buku tentang kemasan atau gift box dibacanya.
Berbagai ilmu didapatnya dipakai untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan usaha. Nunung mengaku sebisa mungkin menjaga ide-ide kreasinya tetap orisinal. Si pengusaha yang mempekerjakan 35 orang karyawan di rumah dan outlet miliknya menciptakan puluhan model dus untuk berbagai kebutuhan saban hari. "Kami juga menerima ide dari pemesan," ujar Nunung.
Untuk menciptakan berbagai dus tersebut, Nunung menggunakan berbagai bahan, mulai dari dupleks hingga yellow box. Yang menjadi pembeda dari kedua bahan tersebut adalah tingkat ketebalan dan tingkat kekerasannya.
Adapun untuk ukurannya, Nunung menyediakan berbagai ukuran mulai dari yang kecil hingga yang besar, sesuai keinginan konsumen. Itulah sebabnya, dalam bisnis Duz Creative, Nunung mengusung moto one stop service. Pembeli yang datang ke outlet maupun rumahnya, bisa memesan bahan, bentuk, model, hingga ukuran.
Menjual harga produk-produk dus mulai Rp 10.000 hingga Rp 60.000 per unit, Nunung mengaku membidik pasar dari segala kalangan. "Ini pula yang membuat harga jual dus saya terjangkau untuk semua orang," ujarnya.
Kini, tak hanya masyarakat di sekitar Semarang yang menjadi pelanggannya, melainkan juga pejabat dan instansi pemerintah daerah di sana. "Apalagi, harga yang kami tawarkan ekonomis, tapi dengan kualitas yang memuaskan," ujar Nunung berpromosi.
Selain kualitas, Nunung mengklaim bahwa produk-produk bikinannya juga unggul dalam hal pelayanannya. Pelayanan yang dimaksud mulai dari saat melayani konsumen yang datang sampai pengiriman paket di lokasi pemesan setelah selesai dikerjakan.
Ia mengaku, pelanggan tak perlu menunggu sampai masa dus selesai dibikin. "Begitu produk selesai dibuat, kami langsung antar," ujarnya.
Tak hanya itu saja, Nunung juga memberikan garansi penggantian produk, jika produk yang dipesan oleh konsumen tidak sesuai bentuknya dengan yang dipesan. "Kami siap mengganti dan membongkar ulang demi kepuasan pelanggan," tandas Nunung.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News