kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Omzet bisnis baju muslim naik tinggi jelang puasa


Jumat, 13 Juni 2014 / 15:21 WIB
Omzet bisnis baju muslim naik tinggi jelang puasa
ILUSTRASI. Kendaraan bermotor melintas di bawah alat Sistem Jalan Berbayar Elektronik (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (2/3/2020). Jalan berbayar di DKI Jakarta juga diberlakukan untuk pengguna sepeda motor. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Lebaran menjadi salah satu momentum yang paling ditunggu oleh masyarakat muslim di Indonesia. Untuk menyambut saat istimewa tersebut, memakai baju baru terutama bagi anak-anak sudah menjadi tradisi. Pada saat itulah, para penjual busana  muslim ketiban berkah lebaran. Sebab, penjualan akan meningkat berkali-kali lipat. Kondisi ini telah terjadi bahkan sebelum memasuki bulan puasa seperti sekarang. Tentu, omzet penjual baju muslim bakal naik tajam.

Muslim Galeri adalah salah satu toko online busana muslim yang menikmati berkah jelang Lebaran. Toko yang bermarkas di Pamulang, Tangerang Selatan, ini menjual pakaian muslim seperti gamis, baju koko, mukena, dan pernak pernik muslim lain-lain. Erna Rohaina, staf pembelian produk Muslim Galeri, mengatakan, menjelang lebaran kenaikan omzet bisa mencapai dua kali lipat dari bulan-bulan biasanya. "Dalam sebulan terakhir ini, omzet Muslim Galeri telah naik 50%," kata dia.

Lantaran menjual baju muslim lewat toko online, konsumen Muslim Galeri tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan ada juga pembelian datang dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Menurut Erna, puncak peningkatan omzet akan terjadi sebulan menjelang lebaran. Pada bulan-bulan  biasa, Muslim Galeri hanya bisa meraup omzet Rp 400 juta−Rp 500 juta setiap bulan, maka menjelang lebaran omzet diperkirakan bisa mencapai  Rp 1,5 miliar.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Erna bilang, Muslim Galeri telah meningkatkan pasokan barang dari jauh-jauh hari. “Kita sudah kerjasama dengan produsen pakaian. Kalau pasokan berkurang kita tinggal order ke produsen tersebut,” kata dia.

Kendati permintaan banyak, Erna bilang, tidak ada kenaikan harga jual. Harga busana muslim yang ditawarkan tetap sama  seperti hari-hari biasanya. Dia juga tetap menjaga kualitas pelayanan, meski permintaan banyak.

Barang yang dikirimkan memiliki kualitas yang baik dan dikemas dengan rapi sehingga barang tidak rusak ketika sampai ke tangan konsumen. “Ini untuk menjaga loyalitas konsumen kita juga,” ujarnya.

Heri Setiawan, pelaku bisnis busana muslim lainnya dari Surabaya mengaku, telah menggeluti bisnis busana muslim sejak tahun 2012. Heri juga fokus menggarap bisnis dengan berjualan di toko online miliknya melalui situs plazabajumuslim.com.

Heri juga tidak berencana untuk menaikkan harga jual  produknya, meski permintaan yang datang sudah semakin banyak. Dia berujar, sejak bulan Mei, penjualan Plaza Baju Muslim sudah mulai meningkat hingga 30%.  

Jika rata-rata setiap bulan Heri mampu meraup omzet Rp 10 juta, maka sebulan menjelang perayaan Idul Fitri, ia memperkirakan akan meraup kenaikan omzet hingga empat kali lipat.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×