kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.081   40,75   0,58%
  • KOMPAS100 1.028   7,53   0,74%
  • LQ45 801   5,02   0,63%
  • ISSI 223   1,43   0,65%
  • IDX30 418   3,24   0,78%
  • IDXHIDIV20 498   7,31   1,49%
  • IDX80 116   0,84   0,73%
  • IDXV30 119   2,34   2,00%
  • IDXQ30 137   1,10   0,81%

Omzet rapi dari bisnis si pembuat rambut klimis


Rabu, 19 Agustus 2015 / 10:55 WIB
Omzet rapi dari bisnis si pembuat rambut klimis


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi

Sejalan dengan tren penggunaan minyak rambut, produk pomade mulai digandrungi kaum pria dari kalangan remaja hingga dewasa. Tren ini dilihat sebagai peluang bisnis menjanjikan bagi para produsen dan distributor pomade di Tanah Air. Pelanggannya ada yang berasal dari luar negeri. Dalam sebulan, seorang produsen pomade bisa mengantongi omzet hingga Rp 38 juta.

Rambut adalah mahkota. Bukan hanya wanita, banyak kaum pria mendambakan memiliki rambut yang terlihat rapi, sehingga menambah pesona penampilan. Sejalan dengan kebutuhan itu, kini mulai marak tren penggunaan minyak rambut di kalangan pria remaja dan dewasa.

Salah satu produk minyak rambut yang sedang popular di Indonesia adalah pomade. Pomade adalah minyak rambut berbentuk gel yang bisa membuat rambut terlihat mengilap, licin dan klimis. Fenomena tren pomade itu ditangkap sejumlah pelaku usaha sebagai peluang bisnis.

Salah satunya adalah Reza Ananda, produsen pomade dengan merek dagang Coup Grease. Pria yang akrab disapa Reza ini mulai mencoba membuat pomade pada 2014. "Awalnya saya suka dan hobi mengoleksi pomade," kata Reza.

Dari situ, Reza akhirnya mempelajari cara pembuatan pomade melalui internet. Tapi, kata dia, untuk mendapatkan formula yang sesuai seleranya, Reza melakukan trial and error sendiri.

Setelah uji coba, Reza memberanikan diri menjual produknya melalui dunia maya. "Saya menjual pomade lewat media sosial dan forum komunitas," imbuh Reza.

Kini, pelanggan tetap pomade made in Reza ialah siswa sekolah dan pekerja. Bahkan, pelanggannya bukan hanya berasal dari Indonesia, tapi juga luar negeri seperti Taiwan dan Jerman.

Reza membanderol produk pomade buatannya mulai dari Rp 80.00-Rp 90.000 per kaleng. Reza mengklaim bisa mengantongi omzet dari penjualan pomade sebesar Rp 36 juta per bulan.

Produsen pomade lainnya adalah Apri Windiansyah asal Lampung. Apri mulai menekuni bisnis pomade sejak Mei 2015. Merek pomade buatan Apri adalah Pomade Acca. Harganya dibanderol Rp 55.000-Rp 80.000 per kaleng. Dalam sebulan, Apri bisa menjual 500 kaleng-700 kaleng dengan omzet mencapai Rp 38 juta.

Kini, Apri sudah memiliki sebanyak 15 reseller. "Saat ini pelanggan pomade saya sudah ada di setiap daerah di indonesia yang kebanyakan kalangan remaja," kata Apri.

Bukan hanya produsen yang menyisir rezeki dari bisnis pomade. Sejumlah distributor juga ketiban berkah. Contohnya Nurkhoirulloh asal Tangerang, Banten. Pria yang akrab disapa Irul ini telah menekuni usaha distributor pomade sejak tiga tahun lalu.

Irul adalah distributor pomade impor dari Amerika Serikat. Selain produk impor, ia juga distributor pomade lokal. “Saya punya keinginan memperkenalkan pomade lebih jauh di Indonesia lewat  bisnis ini," ujarnya.

Selain menjadi distributor resmi pomade untuk wilayah Provinsi Sumatra Selatan, Irul juga juga memasarkan produknya ke berbagai kota besar di Indonesia. Antara lain, Lombok, dan Makassar.

Produk pomade yang dijual Irul mereknya beragam, yakni Dapper Pomade, Bung Gurindam, dan Bung Kretek Shear Revival. Harganya Rp 80.000 per kaleng-Rp 300.000 per kaleng. Dari bisnis ini, Irul bisa meraup omzet Rp 6 juta-Rp 10 juta per bulan.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×