kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimalkan pengelolaan bisnis online lewat startup Komerce


Jumat, 11 Juni 2021 / 17:43 WIB
Optimalkan pengelolaan bisnis online lewat startup Komerce
ILUSTRASI. Aplikasi start up Komerce.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan era saat ini. Hampir seluruh usaha kini memanfaatkan pasar digital untuk melebarkan sayap bisnis dan memasarkan produk/jasanya.

Namun pelaku usaha kerap kali kesulitan dalam menjalankan bisnis online mereka. Guna membantu menjalankan bisnis onlinenya, pelaku usaha akan merekrut karyawan yang fokus pada pengembangan bisnis online. Tak jarang talent yang direkrut belum maksimal dalam mencapai target yang diinginkan.

Didi Setiadi, Marketing & Communication Manager Komerce menjelaskan, banyak pebisnis online dan UMKM yang tidak memiliki waktu serta pengetahuan yang cukup untuk mengelola bisnisnya.

Selain itu, tingginya biaya untuk mengaji dan memenuhi kebutuhan talent yang di hire secara mandiri membuat pebisnis dan UMKM berpikir berkali lipat untuk mencari karyawan yang membantu mereka memaksimalkan bisnisnya.

Baca Juga: Nilai bisnis layanan data center diproyeksikan bisa sampai US$ 4 miliar di tahun 2026

Terinspirasi dari hal tersebut, Komerce hadir sebagai startup berbasis teknologi yang hadir untuk mendukung kemajuan bisnis online dan UMKM di Indonesia. Awalnya startup asal Purbalingga Jawa Tengah ini hadir dengan nama Kampung Marketer pada tahun 2017. Kemudian pada awal 2021 lalu resmi mengubah nama menjadi Komerce.

"Kami membantu bisnis online untuk bisa berkembang, kami bantu memaksimalkan usahanya dalam artinya bukan dari nol ya. Jadi kita bantu optimalkan bisnis onlinenya lewat talent kami," kata Didi.

Saat ini, ada tiga layanan yang ada di Komerce yaitu, Customer Service, Advertiser dan Admin Marketplace. Dengan Komerce pelaku bisnis dapat merekrut talent untuk pengembangan bisnis onlinenya lebih mudah.

Didi menjelaskan, Komerce memberikan solusi klien/partner untuk membangun tim e-commerce dengan mudah dan murah, kapanpun dan dimanapun. Keunggulan Komerce ialah memiliki talenta yang teredukasi, diawasi oleh talent lead berpengalaman, privasi produk dan bisnis partner aman, biaya terjangkau dan tidak terikat kontrak.

Baca Juga: Sepanjang tahun 2020, WIFI catatkan pendapatan sebesar Rp 47,5 miliar

"Jumlah talent kita saat ini ada 542 orang. Jadi misal klien usaha di Jakarta nah bisnis onlinenya dihandle talent kita di Purbalingga. Kalau Partner atau klien yang gunain Komerce ada 234 pelaku usaha baik itu bisnis besar atau UMKM," jelas Didi kepada KONTAN.

Adapun pelaku bisnis yang menjadi partner Komerce masih berasal dari Pulau Jawa dan didominasi dari Jawa Tengah. Saat pandemi ini, Didi mengungkap ada penurunan jumlah klien/partner Komerce sekitar 25%. Jika dulu sempat ada 800 talent aktif sekarang hanya ada 542 talent yang aktif.

"Kita belum buka hiring lagi, kalau ada klien baru kita akan pakai talent yang masih non job kan ada 300-an itu. Kita ini juga bantu putra putri daerah biar bisa dapat pekerjaan dan mereka ngga perlu repot rantau juga," jelasnya.

Adapun untuk sistem penggajian talent, Komerce menggunakan standar gaji pokok dan bonus. Atau bisa juga partner menggunakan patokan UMR Kabupaten Purbalingga untuk penggajian talent yang digunakan di Komerce.

Untuk model bisnis Komerce, Didi mengungkap tidak memotong fee dari gaji talent. Melainkan Komerce mematok biaya administrasi bulanan bagi partner. Biaya administrasi digunakan untuk operasional kinerja talent baru sisanya untuk manajemen. Saat ini tim manajemen Komerce ada sekitar 50 orang.

"Kita ngga mau motong gaji talent. Administrasi biayanya Rp 500.000 per bulan per satu talent. Kalau makin banyak yang dihire makin berkurang biaya admin bisa sampai Rp 250.000. Kalau hanya satu ya biaya admin perbulan Rp 500.000. Kalau lebih dari 5 talent Rp 300.000 per talent. Kalau 30 talent per talent nya Rp 250.000," ungkapnya.

Baca Juga: Diversifikasi investasi Telkomsel dinilai mendapat sambutan positif

Untuk memantau kinerja talent, partner Komerce akan menggunakan aplikasi Komerce. Lewat aplikasi tersebut partner dapat memantau mulai dari laporan harian bisnis onlinenya, absensi, hingga performa talent.

Tahun ini Komerce masih akan fokus pada pengembangan aplikasi. Diharapkan aplikasi ke depannya sudah dapat mengcover seluruh kebutuhan pengembangan bisnis partner. Saat ini Didi menyebut untuk invoice sendiri masih dilakukan secara konvensional.

"Untuk tambahan layanan kita masih akan optimalkan Admin Marketplace kan baru jalan tiga bulan. Kalau ini sudah optimal kita bisa tambah layanan lain. Kita untuk admin marketplace itu ada di cabang kita di Yogyakarta, kalau Advertiser sama Customer Service di Purbalingga," jelasnya.

Terkait pendanaan Didi belum dapat menyampaikan secara rinci. Hanya saja diakui sudah ada komunikasi akan hal tersebut.

Selanjutnya: Kejar 30 juta UMKM digital hingga 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×