kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Oyong tumbuh subur di tanah gembur lagi subur (2)


Kamis, 20 Februari 2014 / 14:38 WIB
Oyong tumbuh subur di tanah gembur lagi subur (2)
Promo J.CO mingguan berlaku 3-9 Oktober 2022 untuk paket lezat dengan harga spesial yang hadir di awal bulan ini.


Reporter: Pratama Guitarra, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri

Oyong merupakan tanaman yang bisa tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, di sawah ataupun tegalan. Oyong membutuhkan iklim kering dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim.

Muhidin salah satu pembudidaya tanaman oyong di Dalurung, Bantar Jati, Bogor, Jawa Barat mengatakan, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus dan memiliki drainase baik. "Tanah yang ideal buat budidaya oyong adalah jenis tanah liat berpasir," tutur pria yang akrab disapa Idin ini.

Menurut Idin, tanaman oyong bisa diperbanyak dengan biji. Namun sebelum biji disemai, baiknya tanah dicangkul hingga gembur. Ia bilang, lubang tanaman dibuat seukuran 200 cm x 60 cm kemudian masukan pupuk kandang.

Setiap lubang cukup dimasukkan dua benih buah oyong. Supaya tumbuh maksimal, jarak antar tanaman sekitar 50 cm-60 cm. Untuk rambatannya, bisa memakai kayu atau bambu.

"Apabila rambatan belum siap, benih dapat disemai dulu menggunakan kantung plastik hitam berdiameter 5 cm yang diisi dua benih per kantung," paparnya.

Media semainya terdiri dari tanah yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Bibit dapat dipindah ke lahan setelah usia semai 15-21 hari. Idin mengatakan, pemanenan oyong dapat dilakukan berulang–ulang.

Panen pertama dilakukan saat tanaman berumur 40-70 hari sejak ditanam. Menurutnya, buah oyong mudah rusak sehingga perlu dikemas dengan baik. Dengan kemasan yang baik, daya tahan oyong bisa lebih lama. Apalagi kalau harus dikirim ke tempat yang cukup jauh.

Suhu yang baik untuk penyimpanan oyong berkisar 12-16 derajat Celcius. Dengan suhu itu, oyong bisa tahan dua hingga tiga minggu. Menurut Nurhadi, pembudidaya asal Ketapang, Kalimantan Barat, budidaya buah oyong relatif mudah dan masa produksinya juga tidak terlalu lama.

Satu hal yang penting berkaitan dengan budidaya oyong adalah benih. "Benih bisa didapatkan dengan mudah di toko-toko sarana pertanian," katanya. Harga satu pack bibit Rp 21.000. Untuk lahan 500 m2, butuh 20 pack bibit.  

Nurhadi menjelaskan, kelembapan tanah harus dijaga. Jika musim kemarau benih yang telah ditanam harus disiram teratur. Saat usia tanaman sudah dua minggu lakukan pemupukan dengan pupuk kompos dan pupuk buatan, seperti NPK dan urea. "Dua minggu berikut pupuk lagi," ujarnya.

Tanaman juga harus disemprot insektisida untuk mencegah timbulnya ulat atau binatang lain yang akan merusak daun dan buah oyong. Penyemprotan cukup seminggu sekali.           

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×