kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panas dingin bisnis susu segar


Minggu, 26 Agustus 2018 / 15:05 WIB
Panas dingin bisnis susu segar


Reporter: Denisa Kusuma, Puspita Saraswati, Sugeng Adji Soenarso, Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Susu segar termasuk dalam kategori minuman kesehatan yang mempunyai banyak khasiat baik untuk tubuh. Seperti, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan tulang, menjaga kesehatan gigi dan lainnya. Tidak heran, bila susu masih menjadi minuman wajib bagi kebanyakan orang.

Fenomena ini dianggap menjadi ladang usaha yang baik. Satu per satu gerai usaha susu segar pun mulai bermunculan, hingga menjamur seperti saat ini.  

Tentu saja, para pemilik gerai susu segar berhasil mengantongi pundi-pundi untung. Tak lupa, mereka juga melebarkan sayap usahanya. Yakni, dengan menawarkan kerjasama dengan sistem kemitraan.

Sesuai dugaan, pasar pun menyambut baik. Hal ini terlihat pertumbuhan jumlah gerai milik mitra dan lokasi persebarannya yang kian luas.

Namun, seiring dengan perjalanan usaha, tak sedikit pula mitra yang harus rela menutup usahanya. Ada berbagai faktor penyebabnya.  

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan sektor usaha ini, KONTAN akan mengulas tiga usaha kemitraan susu segar yaitu Eco Moo Susu, Poke Milk dan Fresh Milk.  

Eco Moo Susu

Usaha besutan Sukidi Proyowiyono dari Cijantung, Jakarta Timur ini terus menampakkan perkembangan yang signifikan. Pasalnya, jumlah gerainya kini sudah mencapai 63 unit.

Jumlah tersebut naik sekitar 100% dari total gerai pada tahun 2015. Dua tahun  yang berjumlah 31 unit. Asal tahu saja, usaha minuman ini menawarkan kerjasama kemitraan tidak lama setelah pembukaan gerai pertama.  

“Bulan ini kami baru membuka satu gerai baru di Cikarang. Total sudah ada 63 gerai di Jabodetabek," kata Sukidi pada Kontan, Jumat (24/8). Ia juga menyebutkan, gerai terjauh Eco Moo Susu ada di  Palu, Sulawesi Tengah.

Tahun ini, kemitraan susu segarnya menawarkan paket investasi yang lebih murah dari tahun lalu. Paket investasi yang disediakan sebelumnya senilai Rp 15 juta. Kini, ia tawarkan senilai Rp 13 juta.

Varian rasa susu segarnya pun sudah berkembang. Dari yang awalnya 20 varian rasa,  kini mencapai 30 varian. “Varian rasa yang paling digemari seperti cokelat dan vanila. Kami juga ada varian rasa baru, salah satunya taro,” ungkap Sukidi.  

Sedangkan, harga jual susu sapi masih sama berkisar Rp 8.000–Rp 10.000 per gelas. Sukidi bilang, dengan harga jual ini mitra paling besar bisa meraup omzet Rp 30 juta hingga Rp 45 juta dalam satu bulan. “Gerai di Jakarta dalam satu hari bisa meraih omzet Rp 1 juta–Rp 1,5 juta. Begitu pula sejumlah gerai yang ada di Jawa Tengah,” tambahnya.

Ia bilang, susu segarnya ini menyasar konsumen di segala usia. Hanya, ia mengakui, bisnis minuman ini cenderung naik turun. “Pendapatan mitra fluktuatif, karena masing-masing tergantung lokasi gerai mitra strategis atau tidak,” jelas Sukidi.  

Rencananya, Sukidi akan mengembangkan brand Eco miliknya. Selain Eco Moo yang menjual susu sapi segar, ia tengah menjajaki bisnis madu hitam dan madu hutan.

“Saat ini saya sedang membimbing ibu-ibu satu RW untuk menjalankan bisnis madu. Pendapatan mereka bisa mencapai Rp 5 juta per orangnya,” tambahnya.  

Poke Milk

Bisnis susu yang mulai lesu berakibat pada penutupan mitra. Kondisi ini juga berimbas pada pemilik Poke Milk. Terhitung sejak April 2018, kemitraan Poke Milk sudah tak ditawarkan lagi. Poke Milk sendiri juga sudah tak beroperasi.

Raden, pemilik Poke Milk menyebutkan, animo masyarakat terhadap susu sudah tidak seperti dulu. Akibatnya, banyak mitra yang memutuskan untuk menutup gerainya.

Ia juga mengatakan, sejak 2014 hingga 2016, seluruh gerai mitra yang berjumlah 23 unit itu masih aktif beroperasi. Namun, memasuki 2017, permintaan menurun sehingga berdampak pada penutupan bisnisnya.

Raden menyebutkan bahwa alasan utama penutupan karena menyusutnya animo pasar. Sedangkan, dari sisi internal tidak ada. "Alasannya hanya karena dari permintaan saja yang sudah tidak sebesar dulu. Dari internal tidak ada masalah," ujarnya kepada KONTAN.

Berdasarkan ulasan Kontan, sebelumnya Poke Milk menawarkan kemitraan dengan paket investasi Rp 7 juta. Adapun produknya terdiri dari 11 varian rasa, seperti cokelat, stroberi, anggur, mangga, moccacino, vanila, teh hijau, chococino, cappucino dan chocoberry.

Dari semua varian rasa, Raden bilang, cokelatlah yang paling digemari oleh masyarakat. Cukup dengan harga Rp 5.000, masyarakat bisa menikmati segelas Poke Milk dengan taburan chococips, kacang dan susu kental manis. Selain itu, konsumen bisa menambah topping lainnya, seperti Oreo, keju, atau Beng-beng dengan tambahan harga mulai dari Rp 1.000–Rp 3.000.

Raden mengaku saat ini sedang menggeluti bisnis advertising. Menurutnya, bisnis tersebut memiliki potensi yang besar. "Terlebih dengan perkembangan teknologi," tutupnya.  

Fresh Milk

Fresh Milk menawarkan kemitraan dengan investasi senilai Rp 100 juta. Itu sudah termasuk peralatan kafe dan desain interior. Selain membeli kemitraan, mitra juga harus menyiapkan area untuk gerai seluas 100 m².

Owner dari Fresh Milk, Burhanudin, melihat, keadaan pasar di tahun 2018 ini adalah kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas untuk gerai-gerainya. Sebab, ia melihat, kualitas sumber daya manusia di tahun 2018 tidak sebagus kondisi pada lima tahun lalu.

Tahun ini, Fresh Milk telah memiliki tiga gerai. Ada tambahan satu gerai baru dibanding tahun lalu.
Burhanudin bilang, saat ini memang belum ada investor yang ingin menjalin kemitraan. Semua gerai masih dikelola sendiri oleh Burhanudin.

Target di akhir tahun adalah membangun dua gerai lagi. Fresh Milk juga berencana  melakukan ekspansi ke Sidoarjo, Gresik, Malang atau Jember. Saat ini, hanya ada 24 pegawai yang bekerja. Untuk  proses rekrutmen pun dilakukan sangat selektif oleh Fresh Milk.

Proyeksi keuntungan di tahun 2018 ini adalah 30% dari omzet.

Menyasar kalangan menengah, harga segelas Fresh Milk dibanderol mulai dari Rp 8.000 sampai Rp 30.000. Untuk menunya, tersedia 120 macam pilihan aneka susu dan makanan. Beberapa menu baru yang kini ditawarkan adalah java arabica, kolasi toraja, kopi black banget, black coffee, mocktail, dan caffe frappe.                  

Potensi bisnis susu segar masih bagus

Meski ada yang pemain yang terus menambah gerai baru, namun ada juga yang terpaksa menutup gerainya. Pengusaha memang dituntut untuk kreatif menghadapi persaingan dari produk sejenis. Djoko Kurniawan, Konsultan Usaha pun menilai, potensi usaha susu masih bagus.  Sebab, susu bisa divariasikan ke berbagai jenis minuman

Cara meningkatkan penjualan dan mengundang konsumen baru bisa dilakukan dengan membuat variasi minuman susu secara berkala. Promosi dengan cara membagikan kupon diskon untuk pembelian selanjutnya juga masih efektif untuk dilakukan.

Penggunaan beberapa minuman menjadi paket tertentu juga mampu mendatangkan konsumen.  
Yang perlu diingat, pemain tak boleh hanya mencari konsumen baru tetapi juga harus mempertahankan konsumen lama. Caranya, berikan reward khusus bagi konsumen yang sudah menjadi pelanggan.

Ketika mitra sudah banyak, maka penjadwalan kunjungan yang rapi dan berkala wajib dilakukan. Tujuannya, untuk membina hubungan dengan mitra dan sekaligus untuk trial produk sehingga tahu apakah produk dan layanan masih sesuai dengan standar atau tidak. Tiap kali kunjungan,  pastikan ada masukan yang diberikan untuk menjaga mutu dan kualitas.

Tantangan bisnis yang makin besar adalah proses audit yang standar dan sama di semua cabang.  Selain itu, kendala distribusi juga harus diperhatikan agar stok tidak sampai habis dan bisa dikirim tepat waktu ke semua cabang.  Kendala lain, soal standardisasi SDM agar sama di semua gerai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×