kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi membuat bisnis penyekat akrilik semakin bening


Sabtu, 23 Januari 2021 / 16:00 WIB
Pandemi membuat bisnis penyekat akrilik semakin bening


Reporter: Lidya Yuniartha, Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis anyar yang muncul saat pandemi virus korona baru beragam. Mulai dari masker, face shield, hingga kaca penyekat bening atau transparan dari akrilik. Sama seperti masker atau face shield, fungsi dari penyekat kaca akrilik adalah untuk mencegah penyebaran percikan atau droplet.

Tak heran, saat awal pandemi berlangsung, pesanan pembatas membanjir ke para perajin akrilik. Sebelumnya, mereka lebih banyak berkutat di produk aksesori, seperti display reklame atau huruf timbul. "Nah, pas pandemi, yang meningkat adalah penyekat meja atau barrier," kata Dian Susanti, pemilik Melodhia Art dari  Bekasi kepada KONTAN, pekan lalu.

Awalnya, permintaan sekat akrilik ke Melodhia Art datang pada April 2020. Pesanan pertama berasal dari salah satu dokter rumahsakit di Jakarta. Setelah itu, pesanan lain pun berdatangan. 

Hingga kini, Melodhia Art sudah mengerjakan banyak pesanan sekat akrilik dari sejumlah rumahsakit. Selain itu, juga ada pesanan yang datang dari tempat makan, kantin, dan sekolah. 

Baca Juga: Laba Renyah dari Pelindung Wajah

Dalam sebulan, rata-rata Melodhia Art bisa mendapatkan lebih dari 100 pesanan sekat akrilik. "Untuk satu sampai dua bulan ini, pesanan hampir 500 buah per bulan," kata Dian tanpa memerinci omzetnya. 

Yang jelas, ia mematok sekat akrilik mulai dari Rp 250.000 per buah dan tergantung ukuran. Bahan bakunya dia dapatkan dari salah satu pemasok akrilik yang ada di Jakarta.

Melihat usaha yang ia lakoni tumbuh positif, Melodhia Art akan memperluas jangkauan pasar, tidak cuma melayani pesanan dari Jabodetabek saja. Targetnya, Melodhia Art bisa menerima pesanan dari seluruh Indonesia. Seiring rencana penambahan kapasitas, Melodhia Art juga akan menambah tenaga kerja dari saat ini yang berjumlah 20 orang.

Usaha sekat akrilik lainnya datang dari Purwokerto, Jawa Tengah, milik Nur Fauzi. Sama seperti banjir order yang diraih Melodhia Art, Fauzi juga menikmati peningkatan pesanan sekat akrilik selama pandemi.

Sama seperti Dian, Fauzi mendapat pesanan sekat akrilik sejak pagebluk Covid-19. Sebelumnya, ia membuat plakat atau huruf timbul dari kaca akrilik.  "Sejak awal pandemi hingga sekarang, ada 50 pesanan. Paling banyak dari rumahsakit dan puskesmas," ungkapnya kepada KONTAN.

Karena masih dikerjakan sendiri, jangkauan pasarnya masih di Purwokerto dan sekitarnya. Untuk urusan pemasaran, Fauzi memilih jalur pemasaran digital.

Pemain lainnya di usaha akrilik adalah Maulidanir Rohman, pemilik Pusatakrilik.com dari Semarang. Ia mulai fokus bisnis akrilik tiga tahun terakhir. Gara-gara pandemi, pesanan produk akrilik untuk merchandise menurun karena acara-acara berlangsung daring. 

Namun, muncul permintaan sekat akrilik. Pesanan mulai datang ke Pusatakrilik.com semenjak awal pandemi. Dan puncaknya, pada momentum Lebaran 2020.

Selanjutnya: Menakar potensi bisnis dari lukisan kayu (1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×