kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi, pembuatan strap masker jadi peluang usaha


Jumat, 26 Februari 2021 / 17:17 WIB
Pandemi, pembuatan strap masker jadi peluang usaha
ILUSTRASI. Pandemi, pembuatan strap masker jadi peluang usaha


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat pandemi Covid-19, penggunaan masker menjadi sebuah kewajiban. Penggunaan masker ini ternyata menjadi peluang usaha, salah satunya tali pengait atau strap masker.

Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan peluang ini adalah Bunga pemilik Oh,Ok.But. Dia mengatakan, dia sudah memasarkan strap masker ini sejak November tahun lalu.

Bunga mengatakan, awalnya dia mulai membuat strap untuk keluarganya saja. Namun, karena banyaknya permintaan, akhirnya dia memutuskan untuk menjual strap tersebut.

Menurut Bunga, antusiasme terhadap strap masker ini pun cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari permintaan strap masker dari Oh,Ok.But yang tinggi. “Untuk antusiasnya tinggi, per minggu [pesanan] kisaran 70-100 strap,” ujar Bunga kepada Kontan, Kamis (25/2).

Harga strap Oh,Ok.But cukup beragam. Rata-rata harganya sekitar Rp 60.000 per strap, akan tetapi harga strap tersebut bisa berkisar Rp 50.000 hingga Rp 80.000, tergantung desain strap yang diminta oleh pembeli.

Baca Juga: Ini dampak kenaikan harga minyak global ke industri alat kesehatan

Menurut Bunga, harga strap bisa ditetapkan setelah pembeli menentukan manik yang diinginkan hingga tingkat kesulitan pembuatan strap tersebut. Bunga pun memastikan pembeli memiliki berbagai pilihan dalam pembuatan strap.

“Kami memiliki banyak pilihan design dan bisa custom sesuai permintaan. Kalau untuk bahan, pastinya kami mencari bahan yang bagus dan nyaman di pakai oleh pembeli,” terang Bunga.

Bunga pun mengaku usaha yang dijalankannya cukup mendatangkan keuntungan dan cukup menyenangkan. Bunga mengatakan akan terus mengembangkan usaha ini setelah pandemi Covid-19 selesai.

“Strapnya akan terus dikembangkan karena walaupun pandemi berakhir bisa digunakan buat strap kaca mata dan akan ada inovasi aksesoris lain pastinya,” ujarnya.

Usaha sejenis juga dijalankan oleh Haryati Natasya Putri, yang merupakan pemilik little.swy. Perempuan yang kerap dipanggil Tasya ini mulai memasarkan strap masker buatannya pada awal 2021. Dia mengatakan, mulai serius menggarap usaha ini lantaran dia melihat banyak sekali penggunaan strap di tengah pandemi.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Aturan perjalanan diperpanjang dan diperketat

Meski baru memulai kurang lebih 2 bulan, Tasya pun mengaku peminat strap little.swy cukup tinggi.

“Sejauh ini peminatnya lumayan banyak per minggu bisa bikin 5-10 strap paling banyak, paling sedikit seminggu pemesanannya paling 3 strap juga pernah,” katanya.

Tasya pun berpendapat bahwa produk yang dimiliki berbeda dengan yang lain, khususnya dari sisi harga dan kualitas. Untuk setiap strap yang dijual, dihargai sekitar Rp 35.000.

Lebih lanjut Tasya membeberkan bahwa usaha penjualan strap ini cukup menguntungkan, bahkan menurutnya keuntungan bersih dari setiap penjualan strap bisa mencapai 35% hingga 40%. 

“Sejauh ini menguntungkan, dan belum ada kendala apapun. Mungkin karena saya menjalaninya dengan senang, jadi walaupun harus membuat sampai tengah malam, tetap saya rasa seru,” ujar Tasya.

Sementara itu, Konsultan bisnis dan waralaba DK Consulting Djoko Kurniawan menilai bahwa usaha strap masker memiliki prospek cukup baik ke depannya, khususnya dalam 1 hingga 2 tahun ke depan.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 akan segera didistribusikan ke 34 provinsi

“Namun demikian kebutuhan strap masker akan tetap ada walaupun mungkin tidak sebesar seperti ketika pandemi. Strap masker semakin diminati karena bisa merupakan bagian dari fashion,” ujar Djoko.

Meski usaha ini cukup menguntungkan bagi para pelaku usaha yang menjual produk tersebut, Djoko mengatakan bahwa pelaku usaha strap masker juga harus kreatif agar bisa menarik pelanggan.

Lebih lanjut, Djoko juga mengingatkan bahwa penggunaan strap masker ini peru diperhatikan. Dia mengingatkan agar masker tidak sering dilepas karena memiliki gantungan.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (26/2): Tambah 8.232 kasus baru, selalu pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×