kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar takjil Benhil masih eksis hingga kini (bagian 1)


Sabtu, 18 Mei 2019 / 09:55 WIB
Pasar takjil Benhil masih eksis hingga kini (bagian 1)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki minggu kedua bulan suci Ramadan, kawasan Bendungan Hilir, Jakarta tampak sibuk diserbu para pemburu takjil. Menjelang buka puasa, salah satu pusat penjualan takjil ibukota ini selalu menjadi incaran setiap tahunnya.

Lokasinya yang strategis, dekat dengan kawasan perkantoran, membuat pusat takjil ini ramai diserbu para pegawai kantor.

Ketika memasuki pusat takjil Benhil ini, para pengunjung akan disuguhi beragam pilihan makanan, mulai dari jajanan pasar, gorengan, camilan hingga aneka lauk pauk untuk santapan berbuka puasa.

Para pedagang juga gencar menawarkan dagangannya dengan berbagai kata-kata ajakan untuk menarik pembeli. "Ayo mari dipilih ini dipilih, cuma Rp 2.500 saja, kata Hendra, salah satu pedagang jajanan pasar kepada para pengunjung sambil menyodorkan plastik.

Ia bersama dengan tiga temannya menjual aneka jajanan pasar seperti risol mayo, martabak telur mini, lemper, donat, dadar gulung, kue lapis, lontong, kue sus dan sebagainya. Aneka jajanan tersebut dijual dengan harga sama, yakni Rp 2.500 per potong.

Di hari biasa, harga jual bisa berbeda tergantung harga yang dipatok pemasok kue. Ada cuma Rp 2.000 per potong, tapi ada juga yang Rp 3.000 per potong.

Ia membuka lapak aneka jajanan pasar sejak siang hari, sekitar pukul 12.00. Dalam sehari, ia bisa menjual minimal 50% dari total jajanan pasar yang dibawa ke lapaknya.

Setiap hari total pasokan jajanan pasar yang ia jual sekitar 1.000 potong–1.200 potong. "Kadang habis, kadang juga masih ada sisanya yang belum terjual. Tapi, alhamdulliah lebih sering habis," tuturnya.

Berkah Ramadan juga dirasakan oleh Mega, penjual aneka lauk pauk di pusat takjil Benhil. Ia menjual aneka lauk pauk seperti gulai cumi, gulai ayam, ayam bakar, rendang, aneka ikan bakar, paru goreng, ayam balado, dan sebagainya.

Aneka lauk pauk tersebut dibanderol mulai Rp 15.000 per potong sampai Rp 24.000 per potong. "Alhamdulilah sampai hari ini, dagangan saya selalu habis. Di sini bisa beli lauk aja, bisa juga pakai nasi. Kalau pakai nasi tambah Rp 6.000 per porsi," kata wanita yang sudah 11 tahun menjadi penjual musiman di pusat takjil Benhil.

Ia biasanya membawa 20 porsi sampai 25 porsi dari masing-masing jenis lauk pauk yang dibawanya.

Menurut Mega pasar takjil Benhil ini berdiri sejak tahun 1985. Awalnya, pasar ini hanya menjual takjil ala kadarnya seperti aneka es dan gorengan. Karena antusiasme masyarakat, akhirnya pasar takjil legendaris ini mulai dikenal luas dan banyak pedagang mulai berdatangan untuk menjajakan dagangannya.

Sebelum ada proyek pembangunan di sekitar Benhil, para pedagang yang berjualan jumlahnya bisa mencapai 100 meja. Namun sejak ada proyek pembangunan, langsung susut tinggal 45 meja saja.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×