Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi
Para penjual ikan koi di sentra ikan hias di Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta sebagian besar adalah para pehobi ikan koi. Mereka membudidayakan sendiri ikan koi di rumah masing-masing untuk dijual di sentra ini. Pengunjungnya beragam, dari pedagang ikan hias dari daerah lain sampai pehobi yang ingin menambah koleksi.
Menjalankan bisnis dari hobby bisa menjadi hal yang menyenangkan. Mendapatkan uang sekaligus menggeluti hobby, itulah yang dirasakan beberapa pelaku usaha di sentra ikan hias, Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta Selatan. Tidak hanya mengais rezeki dengan berjualan ikan koi, para pedagang di sana juga merupakan pehobi ikan hias ini.
Sentra yang sudah dikenal lebih dari 20 tahun ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Tidak hanya pebisnis dan pedagang ikan hias yang mencari koleksi ikan koi untuk dijual lagi di lapaknya, sentra ini juga jamak didatangi oleh konsumen atau pehobi dari berbagai kota di seluruh Indonesia hingga mancanegara.
Ketika KONTAN menyambangi sentra ini, tampak beberapa pembeli sedang bertransaksi dengan penjual ikan koi di sentra ini. Namun ada juga yang sekadar menanyakan jenis-jenis ikan koi yang dijual sampai menanyakan harga ataupun cara pemeliharaannya.
Vicky, salah satu pedagang ikan koi di sentra ini membudidayakan sendiri ikan koi di kolam beton di rumahnya. Awalnya dia membeli indukan dari Jepang sebanyak dua ekor. Dari situ, dia membiakkannya hingga banyak seperti sekarang. Menurutnya, membudidayakan ikan koi hampir sama dengan memelihara ikan lainnya.
Kala itu, Vicky merogoh kocek Rp 50 juta untuk modal awal membudidayakan ikan koi. Dia bilang, proses pemeliharaannya cukup menyatukan induk yang berkualitas lalu ditaruh di kolam beton seluas 4 meter x 8 meter. Kemudian ikan diberi makan tiga kali sehari. Setelah berusia 1,5 tahun, ikan akan menghasilkan 2.000 telur per hari. "Tetapi dari jumlah telur sebanyak itu, ikan yang berkualitas paling hanya sekitar 100 ekor hingga 200 ekor saja," ucap dia.
Yang paling penting adalah pembudidaya harus bisa melakukan karantina induk ikan koi jantan dan betina yang berkualitas. Vicky menyarankan untuk memilih ikan koi yang berkualitas, konsumen dapat memilih beberapa jenis ikan koi dengan panjang 75 cm untuk induk jantan dan 80 cm untuk induk betina.
Senada dengan Vicky, Iman juga melakukan budidaya ikan koi sendiri di rumahnya untuk dia jual di lapaknya. Memiliki kolam 10 meter x 8 meter, Iman bisa menampung ratusan ikan di kolamnya. Ada beberapa hal yang diperhatikan Iman untuk menjual ikan koi di sentra ini. "Ikan harus berkualitas agar menarik konsumen, dan itu ada tahapannya," sebut Iman.
Dia menyatakan, tiga hal itu adalah bentuk tubuh ikan, kualitas warna ikan seperti tebalnya warna yang menutupi sisik ikan, serta penempatan ikan dalam satu wadah akuarium. "Selain itu, kolam untuk ikan koi juga harus bersih karena akan mempengaruhi pertumbuhan ikan," tutur Iman.
Vicky rata-rata mengeluarkan biaya Rp 700.000 per dua minggu untuk perawatan ikan koi di lapaknya. Menurut dia, perawatan penting untuk menghindari penyakit yang menyerang pada ikan seperti bakteri aeromonas hydrophila. "Bakteri ini seperti infeksi pada kulit ikan yang terkadang sekali diobati akan muncul di tempat lain," kata Vicky.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News