kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.182   52,00   0,32%
  • IDX 7.081   0,79   0,01%
  • KOMPAS100 1.053   -2,47   -0,23%
  • LQ45 823   -2,83   -0,34%
  • ISSI 213   0,26   0,12%
  • IDX30 422   -2,24   -0,53%
  • IDXHIDIV20 504   -2,53   -0,50%
  • IDX80 120   -0,33   -0,27%
  • IDXV30 125   0,16   0,13%
  • IDXQ30 140   -0,56   -0,40%

Pawai peluang dari kostum karnaval


Senin, 09 November 2015 / 14:44 WIB
Pawai peluang dari kostum karnaval


Reporter: Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Berbagai pesta perayaan hari besar nasional memberikan peluang bisnis bagi para perancang kostum karnaval. Mereka kerap kebanjiran order pembuatan kostum karnaval sesuai dengan tema acara. Seorang perancang kostum bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan.  

Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya akan menggelar Parade Surabaya Juang. Parade ini untuk memperingati jasa para pahlawan nasional mempertahankan Indonesia dalam pertempuran melawan pasukan Inggris pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur.

Lazimnya, pawai atau karnaval perayaan hari besar selalu identik dengan kostum kegiatan tersebut. Busana yang dikenakan para peserta karnaval, biasanya berbeda dengan busana sehari-hari.

Bahkan, busananya dibuat lebih heboh dan penuh aksesoris untuk memikat perhatian publik. Dus, membuat kostum karnaval tak bisa asal goblek alias sembarangan. Untuk itu, perlu sentuhan tangan-tangan kreatif agar busana karnaval lebih terlihat tematik.

Nah, salah satu tangan kreatif yang fokus dalam bisnis pembuatan kostum karnaval adalah Anugrah AH asal Bojonegoro, Jawa Timur. Selain kostum karnaval, ia juga merancang berbagai busana acara pentas teater.

Pria yang akrab disapa Anugrah ini mengaku, mulai merancang kostum karnaval sejak tahun 2008 ketika ada pesanan dari sebuah lembaga sekolah untuk perayaan hari jadi Kota Bojonegoro. Karena karya-karyanya berhasil meraih respons positif dari pasar, Anugrah akhirnya serius menjalankan bisnis kostum karnaval.

Bagi Anugrah, membuat kostum karnaval terasa menarik karena bisa mengaplikasikan imajinasinya dalam kostum. "Saya bisa membuat kostum apapun yang saya mau, tanpa ada yang kritik menyalahi aturan fesyen. Lagi pula, kostum karnaval mau bentuknya bagaimana dan warnanya apa, orang tetap suka melihatnya," kata dia.

Menurut Anugrah, merancang sebuah busana harian atau pesta, tidak tidak boleh terlalu heboh. Alasannya, dunia fesyen memiliki aturan tersendiri. Yang penting, si perancang harus menonjolkan ciri khas produknya.


Musim ramai pesanan
Kondisi itu berbeda dengan kostum karnaval. Dia menyatakan, kostum karnaval justru harus dirancang heboh, ramai aksesori, dan bisa menonjolkan berbagai aspek. "Karena tujuannya untuk menarik perhatian orang. Jadi, kostum karnaval harus terkesan wah," imbuh Anugrah.

Anugrah mengklaim, pada bulan Agustus dan pengujung tahun, ia kerap kebanjiran order pembuatan kostum karnaval. "Kalau acara ulang tahun Kota Bojonegoro bulan Oktober, saya selalu dapat pesanan pembuatan kostum karnaval. Musim ramainya memang di pengujung tahun sampai Natal," kata dia.

Jika pesanan ramai, Anugrah bisa memproduksi hingga 20 kostum per bulan. Ia membanderol kostum karnaval Rp 500.000-Rp 800.000 per helai. Dari penjualan kostum karnaval, ia bisa mengantongi omzet Rp 20 juta per bulan.

Perancang busana lainnya yang mencari peruntungan di bisnis kostum karnaval adalah Indah Ruwati bersama sang anak, Chyintia Monica. Berawal dari kecintaannya terhadap seni dan batik Indonesia, Indah mulai merintis jasa pembuatan kostum karnaval sejak 1996.

Agar kostum karnaval hasil karyanya memiliki ciri khas tersendiri, Indah selalu menambahkan motif batik sebagai aksesorisnya.

Indah bilang, kostum karnaval punya nilai seni tinggi yang dapat mengangkat budaya Indonesia, khususnya batik di kalangan anak muda dengan konsep artistik. Selain itu, ia dapat merangkul anak muda untuk terlibat dalam proses produksinya. "Mereka harus didorong kecintaannya pada budaya Indonesia. Jangan kalau sudah diklaim pihak asing, baru ribut," ujarnya.

Sejumlah motif kostum karnaval karya Indah, antara lain, bertema flora sauna, bunga, mahabrata, kerajaan Jawa kuno, hingga garuda wisnu kencana. Saat ini, pelanggan Indah datang dari berbagai kota di tanah air. Antara lain, di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sumatra Barat dan Sulawesi.

Indah juga kerap mendapat pesanan dari acara resmi negara seperti Konferensi Asia Afrika dengan tema kostum Bandung lautan api. Selain itu, karyanya dengan tema burung unggang juga pernah menjadi The Best Costume Indonesia pada pameran yang diadakan di Jakarta Convention Center.

Indah membanderol kostum karnaval berkisar Rp 350.000-Rp 2 juta per helai. Harga ini sudah paket lengkap dengan jasa rias dan body painting. Dari penjualan kostum karnaval, Indah mampu menangguk omzet sekitar Rp 30 juta per bulan.

Perancang kostum karnaval lainnya yang juga mengalap berkah dari bisnis ini adalah Mirza Ramadhan dengan nama usaha Pungkursari Kampoeng Karnaval di Salatiga, Jawa Tengah.

Lulusan Diploma Ekonomi ini mulai menjajaki usaha kostum karnaval sejak 2009.Alasannya sederhana tertarik terjun ke bisnis ini. "Pelaku usaha kostum karnaval masih sangat sedikit. Jadi, saya tertarik bisnis ini," ujarnya.

Mirza mengaku kerap banjir pesanan pada bulan Juli hingga Oktober. Pelanggannya berasal dari berbagai latar belakang, seperti perorangan, koporasi, hingga instansi pemerintah. "Tahun ini kami pernah dapat order dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan, Jawa Barat untuk acara ulangtahun kota Kuningan," katanya.

Harga kostum karnaval karya Mirza dibanderol dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Adapun satu kostum sewa Rp 250.000-Rp 600.000 per hari. Dari bisnis ini, Mirza mengaku bisa meraup omzet rata-rata sekitar Rp 10 juta-Rp 20 juta per bulan.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×