kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -14.000   -0,91%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Pedagang kerak telor dulang untung di ajang PRJ


Jumat, 19 Juni 2015 / 12:55 WIB
Pedagang kerak telor dulang untung di ajang PRJ
ILUSTRASI. Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta bekerja pada hari pertama kerja di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2015 benar-benar dimanfaatkan oleh para pengusaha. Salah satu pelaku usaha yang tidak mau melewatkan acara tahunan ini antara lain pengusaha kerak telor. Makanan khas Jakarta ini banyak ditemui di tengah-tengah keramaian PRJ 2015.

Bang Soleh, salah seorang di antaranya. Pria asli Betawi ini mengaku rutin  mengikuti PRJ sejak tahun 2005 silam. Lantaran tidak mampu membayar sewa untuk menjadi peserta di dalam arena pameran, ia pun memilih berjualan di luar area PRJ.

Kendati tidak berada di dalam arena pameran, momen PRJ yang dihelat dalam rangka menyambut ulang tahun kota Jakarta ini tetap menjadi berkah tersendiri bagi bisnisnya.

Soleh mulai berjualan mengikuti jam operasional PRJ, yakni mulai pukul 11.00 wib-23.00 wib. Soleh menjual kerak telor ayam dan bebek. "Satu porsinya saya hargai Rp 15.000," kata Soleh yang asli Kemayoran.

Harga ini lebih murah dibanding pedagang kerak telor yang berjualan di dalam arena pameran yang mencapai Rp 20.000 per porsi. Soleh bisa menjual agak murah karena tidak membayar sewa tempat. "Hanya ada sedikit biaya buat keamanan," katanya.

Soleh berjualan di trotoar jalan sekitar pintu keluar parkiran PRJ. Ia sudah mangkal di tempat sejak PRJ buka 29 Mei lalu. "Ya nanti saya jualan di sini sampai PRJ tutup tanggal 5 Juli," ujarnya.

Kendati berjualan di luar, banyak pengunjung PRJ membeli kerak telornya. Selama PRJ berlangsung, ia bisa menjual rata-rata 50 porsi per hari, dengan omzet sekitar Rp 750.000. "Alhamdulillah kecipratan rezeki acara PRJ," ujar Sholeh.

Pedagang kerak telor lainnya yang juga kecipratan berkah PRJ adalah Amin asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Amin juga mengaku, tak pernah melewatkan moment PRJ untuk berjualan kerak telor. "Saya sudah berrjualan kerak telor di arena PRJ ini sejak tahun 2002," katanya.

Menurut Amin, moment PRJ selama satu bulan selalu menjadi berkah bagi bisnisnya. Sama seperti Soleh, ia juga membuka lapak di pinggir jalan yang banyak dilalui kendaraan.

Selain banyak diserbu pengunjung PRJ, banyak juga orang yang kebetulan melintas di kawasan itu mampir membeli kerak telornya.  "Banyak pembeli yang datang bukan cuma berkunjung ke dalam arena PRJ, tapi juga sengaja datang untuk makan kerak telor di gerai-gerai di trotoar," ucap Amin.

Dalam sehari, rata-rata Amin bisa menjual sekitar 30 porsi. Dengan harga jual
Rp 15.000 per porsi ia bisa mengantongi omzet
Rp 450.000 per hari.

Menurutnya, omzet selama PRJ merupakan yang tertinggi selama berjualan kerak telor di Jakarta. Setidaknya, ada puluhan pedagang kerak telor asli Betawi yang ikut berjualan di sekitar arena PRJ ini. Rata-rata mereka membuka lapak di trotoar jalan.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×