Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Ranimay Syarah, Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini
Rencana Carrefour Indonesia membuka gerai baru di kawasan kompleks Gedung Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) mendapat penolak-an keras dari para pelaku usaha kecil. Masuknya peritel raksasa modern ini dianggap bertentangan dengan visi dan misi awal pembangunan gedung Smesco yang tak lain adalah lokomotif sekaligus acuan bagi pengembangan industri kreatif usaha kecil dan menengah (UKM).
Ngadiran, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), mengatakan, gedung Smesco dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditujukan untuk memfasilitasi UKM. "Setelah jadi, malah peritel raksasa dibolehkan masuk ke tempat itu. Kalau itu terjadi, kita bisa dimakan semua," ujar Ngadiran.
Ngadiran pun meragukan alasan Carrefour yang ingin membantu produk UKM untuk bisa masuk ke pasar ritel. Pada praktiknya, janji tersebut tidak akan dilaksanakan. "Itu teori, nyatanya ini malah justru akan mematikan pedagang tradisional," tukas Ngadiran.
Menurut Ngadiran, seharusnya pengelola Gedung Smesco membantu dan memfasilitasi para pedagang kaki lima yang berjualan di jalan agar bisa masuk dan berjualan ke Gedung Smesco. Jika Carrefour ingin membuka gerai baru, seharusnya peritel ini mencari atau membangun gedung sendiri di lokasi lain.
Saat ini, APPSI masih menunggu keputusan dari Kementerian Koperasi dan UKM. Ngadiran mengultimatum, jika sampai izin Carrefour masuk Gedung Smesco dikeluarkan oleh pemerintah, maka para pedangang kecil yang tergabung dalam APPSI akan berdemo besar-besaran.
Seorang pengusaha UKM yang menjual produknya di Smesco juga menilai rencana Carrefour masuk ke titik paling vital bagi pengusaha UKM ini kurang tepat. "Saya rasa aneh karena Smesco itu area untuk para UKM," ujar Tintin Agustina, pengusaha kerajinan kain perca asal Bandung, yang sudah empat tahun memamerkan produknya di Smesco.
Tapi Tintin tidak bisa berbuat banyak. Karena, pengelola gedung tentu memiliki alasan sendiri untuk memutuskan. Sebagai pengusaha kecil, ia mengaku tidak memiliki pengaruh untuk ikut menentukan kebijakan.
Meski begitu, Tintin tidak merasa terancam dengan rencana kehadiran Carrefour di sana. "Kalau tarik-tarikan pasar, sih, aku pikir enggak, ya," ucapnya. Menurutnya, ada perbedaan karakter produk yang dijual Carrefour dan UKM.
Ahmad Zabadi, Presiden Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM), sebagai pengelola Gedung Smesco, bilang, pengajuan Carrefour untuk masuk ke Smesco masih dalam tahap pembahasan. Ahmad mengklaim akan mempertimbangkan kepentingan dari berbagai pihak soal rencana Carrefour ini.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News