kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.647   -56,00   -0,36%
  • IDX 7.778   -11,02   -0,14%
  • KOMPAS100 1.204   -2,23   -0,19%
  • LQ45 952   -2,11   -0,22%
  • ISSI 235   -0,81   -0,34%
  • IDX30 491   -0,71   -0,14%
  • IDXHIDIV20 586   -1,94   -0,33%
  • IDX80 137   -0,33   -0,24%
  • IDXV30 143   0,12   0,08%
  • IDXQ30 163   -0,36   -0,22%

Pelopor perdagangan keramik di Medan (1)


Selasa, 08 Oktober 2013 / 14:19 WIB
ILUSTRASI. Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tokyo, Jepang.


Sumber: kontan 8/10/2013 | Editor: Havid Vebri

Kehadiran keramik dan kristal bisa mempercantik ruangan. Tak heran, keramik dan kristal pajangan banyak dicari untuk mendandani rumah. Nah, jika Anda pecinta keramik dan sedang berada di Medan, bisa singgah ke wilayah Belawan.

Sejak 1970-an, Jalan Simalungun di Kecamatan Medan Belawan, dikenal sebagai sentra keramik dan kristal terbesar di Medan.  Untuk menjangkau lokasi ini, Anda harus berkendara satu jam dari pusat kota Medan melalui jalan tol Belmera.

Topoi Siagian (63) mengaku, sudah berjualan keramik sejak 1960-an. Namun, jauh sebelum itu, ia dan suaminya berjualan produk fesyen, seperti pakaian dan tas. Mereka beralih berjualan keramik, setelah melihat produk keramik yang dibawa oleh kapal-kapal yang berlabuh di Belawan.

"Ketika suami saya melihat-lihat isi kapal di sana, ia menemukan keramik-keramik cantik yang bisa dijual," kisah Topoi. Dulu, pelabuhan Belawan kerap disinggahi kapal-kapal asing yang membawa barang dagangan.

Beberapa di antaranya berupa perabotan keramik. Mulailah Topoi dan suaminya membeli keramik dalam jumlah besar untuk dijual lagi. Aneka bentuk keramik itu dijual di rumahnya di Jalan Simalungun.

Kemudian, jejak mereka diikuti para tetangga. Jumlah pedagang terus bertambah. Hingga kini, ada sekitar 20 pedagang yang menjual keramik dan kristal di Belawan. "Kalau bisa dibilang, saya termasuk yang pertama kali berjualan keramik dan kristal di Indonesia," klaim Topoi.

Ibu dari lima orang anak ini bahkan menyebut, Belawan sebagai sentra keramik dan pertama di Tanah Air. Pedagang lain di Jalan Simalungun, Doni Simamora (26) mengamininya. Menurutnya, pertama kali ada sentra keramik dan kristal memang di Belawan.

Kemudian, kota-kota lain mengikuti. "Penggemar barang-barang keramik dan kristal pasti sudah akrab dengan sentra ini," ujarnya. Doni menjual beragam barang keramik dan kristal, seperti vas bunga, perlengkapan makan, lampu hias, serta guci.

Harganya mulai Rp 15.000 untuk keramik ukuran kecil, hingga Rp 5 juta untuk lampu hias kristal. Ia mengaku, bisa mengantongi omzet harian sekitar
Rp 500.000-Rp 1 juta.

Sementara, Topoi fokus menjual aneka barang keramik, yang mayoritas buatan China. Jenisnya beragam, mulai dari piring, vas bunga, pajangan dinding hingga guci. Harganya Rp 25.000 - Rp 5 juta per buah. Ia bisa meraup omzet berkisar Rp 2 juta - Rp 3 juta per hari.

Pedagang lain yang khusus menjual barang kristal, yaitu Hartati (58). Sejak awal, ia memilih berjualan barang kristal asal Eropa, supaya bisa bersaing. "Karena di sini sudah banyak yang jual keramik," tutur perempuan asal Jawa Tengah ini.

Barang-barang dari kristal seperti pajangan, peralatan makan, dan lampu hias dibanderol mulai Rp 100.000 hingga belasan juta. Hartati bisa meraup omzet Rp 30 juta - Rp 40 juta sebulan.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×