Reporter: Fahriyadi | Editor: Havid Vebri
Camilan berbahan dasar pisang sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Beragam olahan pisang, mulai dari pisang goreng hingga keripik pisang begitu laris di pasaran. Makanya, makanan olahan pisang juga tidak pernah sepi dari beragam inovasi.
Tengok saja yang dilakukan oleh Pujianto. Sejak dua bulan lalu, pria 39 tahun ini memperkenalkan sate pisang dengan merek Mizterpi di Kudus, Jawa Tengah. Sate pisang Mizterpi dia tawarkan dengan banyak pilihan rasa, mulai dari coklat, stroberi, tiramisu, sampai rasa yang pedas.
Sate pisang Pujianto dibanderol seharga Rp 4.000 per porsi. Setiap porsi terdiri dari tiga tusuk sate pisang. Guna mengembangkan usaha, ia langsung menawarkan kemitraan sejak Mizterpi berdiri. Ia berani menawarkan kemitran karena sebelumnya telah memiliki pengalaman menjalankan kemitraan produk tahu selama dua tahun. "Jadi, saya percaya diri untuk langsung mempromosikan produk ini lewat kemitraan," katanya,
Untuk menjadi mitra Mizterpi, Pujianto menawarkan paket investasi senilai Rp 7,5 juta. Paket ini meliputi booth, peralatan lengkap, pelatihan, dan bahan baku awal, namun belum termasuk sewa tempat, lo. Pujianto menargetkan, setiap mitra bisa meraup omzet Rp 350.000 -
Rp 500.000 per hari. "Mitra bisa balik modal tiga bulan," klaimnya.
Meski baru, Mizterpi telah memiliki enam outlet yang tersebar di Kudus dan Banjarnegara, Jawa Barat. Gerai itu empat di antaranya milik mitra, yang dua milik sendiri. "Kami menargetkan hingga akhir tahun bisa memiliki 30 outlet," ucapnya. Menurutnya, bisnis sate pisang menjanjikan karena belum memiliki pesaing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News