kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang ciamik dari budidaya durian merah


Selasa, 07 Januari 2014 / 12:28 WIB
Peluang ciamik dari budidaya durian merah
ILUSTRASI. Cobain MP3 Juice Terbaru, Convert Video Menjadi Audio dan Hasilnya Bisa Download Juga


Reporter: Revi Yohana, Noor Muhammad Falih | Editor: Rizki Caturini

Menikmati durian berdaging putih atau kuning tentu sudah biasa. Namun, ada jenis durian yang masih jarang ditemui di pasar, yakni durian berdaging merah. Selain warna yang eksotis, durian bernama latin Durio graveolens ini banyak dicari karena dagingnya lebih tebal, serta berkadar alkohol rendah. Jadi, aman dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Seorang pembudidaya di Banyuwangi, Jawa Timur, Franciscus Wawan menjual bibit durian merah sejak tahun lalu. Menurutnya, durian merah masuk ke Banyuwangi sejak 2007.

Ia mengaku, tidak tahu asal  buah ini. Namun, bisa dibilang, seluruh bibit yang dikembangkan pembudidaya di Banyuwangi berasal dari satu pohon indukan milik warga bernama Serad. Konon pohon itu berasal dari Kalimantan. "Pak Serad sendiri tidak tahu asal muasal pohon itu. Sudah ada sejak ia belum lahir," tutur Wawan.

Hal ini diamini Sulismono pemilik usaha buahbuahimpian.com di Semarang. Ia mengatakan mulai membudidayakan durian merah pada 2010. Bibit didapat dari Banyuwangi.

Durian merah sejatinya memiliki beberapa varian. Ada yang merah marun seperti darah, dan ada yang berwarna merah semburat alias bercampur dengan warna kuning. "Sekarang banyak yang menyebut itu durian pelangi, walaupun sebetulnya turunan dari durian merah," papar Sulismono.

Wawan membudidayakan bibit durian merah di lahan seluas 160 meter persegi (m2). Saban bulan, ia bisa menjual 50 bibit durian merah. Namun, karena tanaman ini hanya berbuah setahun sekali, yaitu antara Mei hingga Juli, sehingga kebanyakan pembeli bibit berasal dari pehobi. "Lebih berprospek menjual bibit dibandingkan menjual buahnya," ungkapnya.

Wawan menjual bibit durian merah setinggi 60 cm seharga Rp 350.000. Jika dihitung, dalam sebulan, ia  bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 17,5 juta.  

Sulismono berpendapat lain. Menurutnya, berbisnis buah durian merah bakal berprospek bagus ke depan. Pasalnya, buah durian ini banyak peminatnya, sementara pembudidayanya sedikit. Harga jual durian merah di pasaran mencapai Rp 100.000 per buah ukuran 3 kg.

Meski begitu, sejauh ini, Sulismono baru berjualan bibit. Ini karena masa produktif pohon durian merah sekitar enam tahun setelah dibudidayakan.
Ia membanderol harga bibit durian merah marun seharga Rp 200.000 untuk ukuran tinggi 40 cm-50 cm, hingga Rp 500.000 untuk bibit setinggi 1 meter. Sementara, bibit durian semburat merah dijual berkisar Rp 500.000 hingga Rp 800.000 per bibit. Tiap bulan, Sulismono bisa menjual 40 bibit. Maka, ia bisa meraih omzet Rp 15 juta- Rp 20 juta sebulan.               

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×