Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan teknologi digital yang marak dan merambah hampir ke segala lini industri, termasuk industri keuangan, memerlukan adanya fitur keamanan yang bisa menjadi penjaga gawang. Istilahnya adalah ada satpam yang memastikan segala proses transaksi yang terjadi secara digital bisa tuntas dan tentu saja aman bagi konsumen.
Apalagi kalau transaksi itu sudah masuk dalam keamanan data pribadi dan data perusahaan, bahkan transaksi keuangan yang mengandung rahasia negara. Tentu kita saat ini sudah mahfum terhadap beberapa fitur keamanan yang mengharuskan bagi para pengguna untuk melakukan langkah verifikasi sebelum melakukan proses transaksi atau sejenisnya.
Misalnya proses pemindaian sidik jari yang biasa dipakai sebagai absensi atau tanda pengenal di kartu identitas atau hal lainnya. Jenis verifikasi lainnya yang semakin biasa, dan malah sudah menjadi fasilitas keamanan di setiap gadget keluaran terbaru adalah verifikasi identifikasi pemilik gadget lewat wajah.
Fitur inilah yang disebut teknologi biometrik. Salah satu pemain yang mengandalkan layanan tersebut adalah PT Asli Rancangan Indonesia (Asli RI). Dengan layanan yang ada, Asli RI berupaya menawarkan fitur teknologi ke para pengguna untuk mengurangi tindak kejahatan, terutama kejahatan ekonomi seperti penggelapan uang, penipuan, serta bisa mendeteksi identitas seseorang lewat teknologi tersebut.
Arief Dharmawan, Chief Executive Officer Asli RI menyatakan fitur keamanan yang dirancang pihaknya sudah dipakai lebih dari 30 mitra bisnis. Seperti Kepolisian RI, Badan Narkotika Nasional (BNN), pihak perbankan dan lainnya.
Dengan teknologi biometrik yang dipunyai, Asli RI punya fitur identifikasi sidik jari, wajah, suara, telapak tangan hingga kecocokan jejak kaki. Dan baru-baru ini merilis fitur electronic know your costumer (E-KYC). Dengan fitur tersebut para pengguna bisa mengidentifikasi calon konsumen, bisa peminjam di perusahaan tekfin atau yang lainnya.
Menurut Arief, fitur ini lantaran pihaknya bermitra dengan BNN dan Polri untuk bisa memberikan data-data yang terlibat dalam kasus narkoba dan kejahatan lain.
Dengan E-KYC, nanti para pengguna bisa memberikan verifikasi. Apakah benar terlibat dalam kasus narkoba atau kriminal lainnya atau tidak. Nah, fitur ini juga bisa dipakai untuk mencari tenaga kerja dan yang lainnya. "Nanti bisa terbaca lewat aplikasi kami," katanya kepada KONTAN.
Sayang, Arief tidak merinci soal target bisnis dan target mitra yang ingin digapai. Yang pasti ia ingin bermitra lebih banyak lagi dengan pihak perbankan serta perusahaan tekfin dan yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News