kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang datang dari mereka yang suka menitip belanja


Sabtu, 28 April 2018 / 09:30 WIB
Peluang datang dari mereka yang suka menitip belanja


Reporter: Jane Aprilyani, Nur Pehatul Janna | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Tak ada waktu atau tak bisa menjangkau suatu gerai karena jarak yang jauh, kini tak menjadi halangan untuk berbelanja. Melalui jasa titip alias jastip, Anda tetap bisa mendekap barang-barang yang menjadi incaran. Jastip merupakan sebuah peluang usaha baru bermodalkan teknologi.

Hanya dengan mengandalkan smartphone, penyedia jasa ini bisa kantongi omzet puluhan juta per bulan.
Nora Ismawati misalnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Tangerang Selatan ini merupakan salah satu pebisnis jastip yang sudah menikmati manisnya usaha  ini. Bermula dari membantu kerabat yang minta dibelikan perabotan rumah di IKEA, kini Nora bisa mengantongi lebih dari Rp 20 juta tiap bulan.

Pemilik akun jastip @Alzaira_Ikea ini menawarkan barang-barang khusus perabotan rumah tangga, pecah belah dan alat dekorasi rumah lainnya yang nantinya akan dibeli atau dipesan dari Ikea, Ace Hardware atau Informa. "Kami cuma memenuhi pesanan dari tiga toko, seperti Ikea, Ace Hardware dan Informa" ujar Nora.

Dalam sebulan, Nora bisa beromzet Rp 20 juta. Ia mematok tarif jastip 10% dari harga barang dan tambahan biaya packing. "Proses kerjanya, hanya perlu upload foto, kemudian jika ada pesanan, dijumlah dulu harga termasuk biaya pengiriman dan jastip. Setelah uang ditransfer oleh pembeli baru membeli barang tersebut di Ikea, Ace, maupun Informa," terangnya.

Lain halnya dengan Nora, Ichi Fitri pemilik akun instagram @jasa titip suka suka juga menawarkan barang dari luar negeri. "Kami menjual baju, tas, sepatu, baju anak dan lainnya. Selain produk lokal, kami juga sering PO ke luar negeri," ujarnya.

Ichi pun bisa meraup omzet lebih dari Rp 100 juta. Ia mengambil fee jastip Rp 25.000 untuk produk lokal.
Menurutnya, bisnis ini bisa terus berkembang jika para pelaku bisnis jastip selalu melihat perkembangan tren dan mode. "Tentunya menjual barang-barang yang lagi tren, apalagi konsumen itu sangat konsumtif," katanya.

Selain itu, pemain jastip harus punya target pasar yang jelas. "Kalau sudah punya target market tuh udah enak, jadi apa aja yang kita upload, ya mereka pasti mau saja belinya, apalagi barang yang kita upload sesuai dengan kebutuhan mereka," tutupnya.

Sama halnya dengan Nora dan Ichi, pelaku usaha jasa titip lain, Ika, pemilik akun @ikaikeashop melihat bahwa peluang bisnis jasa titip memang sangat menguntungkan. Apalagi, berbagai e-commerce kerap memberikan promo dan membuat masyarakat semakin aktif berbelanja. "Awalnya jastip Ikea, tapi sekarang saya lebih fokus untuk jasa titip produk kosmetik The Body Shop sama Yves Rocher. Dan banyak pembeli yang memanfaatkan e-commerce seperti Shopee karena program gratis ongkirnya lumayan menarik buat para pembeli," sebut Ika.

Ika yang telah menggeluti usaha jastip sejak awal November 2016, mengaku pertama kali memulai bisnis karena keisengan semata lantaran Ika memang hobi belanja. Nah, dari peluang itulah, Ika mulai serius menjalani bisnis jasa titip.

Produk yang paling sering dititip oleh pelanggan adalah produk kosmetik, khususnya skincare. Ia mengutip biaya jastip Rp 15.000 sampai Rp 35.000 tergantung produk. Dalam sebulan, Ika bisa mendapatkan omzet Rp 50 juta sampai Rp 80 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×