kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang klimis bisnis barbershop


Jumat, 14 Agustus 2015 / 16:14 WIB
Peluang klimis bisnis barbershop


Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Menjaga penampilan sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tak hanya wanita, pria pun kini gencar memperhatikan penampilannya termasuk gaya rambut. Itulah yang membuat banyak pria kini tidak sungkan untuk pergi ke salon pria atau barbershop untuk memangkas rambut maupun melakukan perawatan rambut lainnya. Peluang bisnis barbershop pun menjadi terbuka lebar.

Tengok saja, banyak merek-merek barbershop anyar bermunculan di berbagai tempat. Tidak sedikit dari merek tersebut yang menawarkan sistem kemitraan usaha untuk mengembangkan sayap bisnis. Untuk mengetahui perkembangan usaha pangkas rambut tersebut, kali ini KONTAN akan membahas sejumlah pelaku usaha seperti Malvin Barbershop, Green Macho Barber dan Kaizen 10 Minute Haircut. Berikut ulasannya:


• Green Macho Barber
Pangkas rambut pria yang berlokasi di Yogyakarta ini pada awalnya bernama Macho! Barber. Usaha ini mulai berdiri pada tahun 2008 dan mulai menawarkan kemitraan usaha di tahun yang sama. Ketika KONTAN mengulas tawaran kemitraan usaha ini pada Juli 2013 silam, Macho! Barber punya 20 unit gerai. Enam gerai di antaranya milik pusat, sedangkan sisanya milik mitra.

Namun kini sudah ada pengambilalihan kepemilikan dari pemilik terdahulu oleh Yohanes Nugroho Wahyuwidarto. Seiring dengan perubahan pemilik itu, nama merek usaha pun berubah menjadi Green Macho Barber.

Yohanes menyatakan, ada pergantian kepemilikan karena terjadi penyimpangan pengelolaan dana sehingga usaha tidak berjalan dengan mulus. Semenjak diambil alih hingga sekarang, total jumlah gerai yang beroperasi sebanyak 45 gerai dengan rincian 40 gerai punya mitra dan sisanya punya pusat.

Paket investasi pun berubah. Dulu Macho! Barber menawarkan dua paket kemitraan, yakni senilai Rp 55 juta dan Rp 100 juta. Ada pula paket investasi senilai Rp 75 juta bagi mitra yang hanya mau menjadi investor alias menyerahkan pengelolaan gerai pada manajemen. Tapi kini hanya ada satu paket yang ditawarkan senilai Rp 65 juta di luar sewa tempat.

Nilai tersebut termasuk franchise fee Rp 25 juta untuk lima tahun kerjasama. Mitra juga akan mendapatkan fasilitas kursi barbershop, peralatan usaha lainnya, media promosi dan pelatihan karyawan. Dalam kerjasama ini mitra dikenakan biaya royalti sebesar 10% dari omzet.

Jasa yang ditawarkan adalah potong rambut, cuci rambut, pijat, komet (laser untuk perawatan rambut), hair tatto dan semir rambut. Harga jasa dulu berkisar Rp 10.000 hingga Rp 65.000, tapi kini harga jasa yang termurah sebesar Rp 15.000 untuk potong rambut dan paling mahal Rp 70.000 untuk semir rambut.    

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Green Marcho Barber memberikan suvenir sisir untuk setiap pelanggan yang datang. Mereka juga mengadakan promosi gratis jasa potong rambut atau perawatan lainnya, jika pelanggan telah datang dan bercukur delapan kali ke gerai ini. "Caranya dengan mengumpulkan delapan nota pembayaran jasa perawatan sebelumnya," ujar Yohanes.  

Kendala yang dirasakan selama ini adalah citra logo Green Macho Barber yang bergambar anak punk yang cenderung urakan dan berprilaku negatif. Ini membuat citra negatif pada sebagian orang, terutama orang-orang tua. Sehingga, manajemen gencar melakukan edukasi kepada konsumen bahwa jasa yang ditawarkan tidak mencerminkan logo tersebut.

Berbagai promosi yang dilakukan berhasil meningkatkan omzet usaha. Dia mengaku, dulu tiap gerai hanya mampu mendapatkan omzet di bawah Rp 10 juta per bulan. Saat ini omzet tiap gerai bisa mencapai Rp 20 juta per bulan. Pelanggan yang datang pun lebih ramai, dulu hanya 15 orang-20 orang per hari, namun sekarang bisa 70 orang per hari.

Pusat juga kini rajin melakukan koordinasi dengan para mitra yang digelar setiap bulan untuk menjalin hubungan kerjasama yang lebih sehat dan transparan.

Rencana ke depannya, manajemen sedang menyiapkan konsep bisnis baru Green Macho Premium. Jasa yang ditawarkan gerai ini lebih lengkap dengan tambahan pijat refleksi. Jadi, lantai atas untuk pangkas rambut dan lantai dua untuk refleksi. "Kami akan menjangkau kalangan menengah ke atas dengan gerai yang lebih eksklusif," kata dia. Dalam setahun ke depan, pengelola usaha ini menargetkan bisa menggandeng hingga 100 mitra.


• Kaizen 10 Minute Haircut
Kaizen 10 Minute Haircut atau biasa dikenal dengan Kaizen Haircut asal Jakarta ini mengalami pertumbungan pesat sepanjang tahun tahun ini. Merek barbershop yang berdiri tahun 2004 lalu ini menawarkan kemitraan pada 2010. Konsep jasa yang ditawarkan Keizan Haircut cukup unik sebab mereka mengunggulkan layanan super cepat selama 10 menit.

Tidak heran, banyak pelanggan yang tertarik sekaligus menambah mitra yang cukup signifikan. Keunikan lain yang menjadi strategi adalah tukang cukur di Kaizen banyak dilakukan oleh wanita.

KONTAN pernah mengulas kemitraan ini pada Oktober 2013 lalu. Kala itu, Kaizen Haircut masih memili tujuh gerai yang terdiri dari empat gerai milik sendiri dan tiga milik mitra usaha. Sekarang, Kaizen Haircut berhasil menambah jumlah mitra lima kali lipat.

Ita Khoria, Manajer Pemasaran Kaizen Haircut menyampaikan, total gerai saat ini ada 40 gerai. Dari gerai itu milik pusat masih sama dan sisanya milik mitra usaha.

Kaizen kini juga mengubah nilai investasi menjadi lebih rendah. Awalnya saat menawarkan kemitraan pertama kali, nilai investasi Kaizen sebesar Rp 60 juta dan Rp 80 juta. Saat ini Kaizen mengubah paketnya menjadi Rp 30 juta dan Rp 80 juta. Tempat usaha tidak melulu di mal, tapi juga bisa ruko, kios di apartemen, atau di sekitar universitas dengan minimal luas lahan 12 m².

Selama setahun belakangan, tenaga kerja atau hairstylist yang sulit dicari menjadi kendala para mitra usaha. Sehingga mau tidak mau pusat membantu mencarikan untuk mitra. Ada juga saat mitra yang kesulitan cari tempat. Sampai akhir tahun 2015, Kaizen Haircut bisa menargetkan menambah 5 gerai-10 gerai.


• Malvin Barbershop
Usaha yang didirikan oleh Roi Achmadi di Denpasar, Bali ini sudah berdiri sejak tahun 2010. Saat KONTAN mengulas tahun 2013, Roi yang menawarkan kemitraan Mei 2012 ini telah menggaet empat mitra yang berada di Denpasar Bali. Sementara gerai yang dimiliki pusat pun berjumlah empat di Bali.

Namun kini Roi mengaku telah menutup tawaran kemitraan usahanya dengan alasan melakukan diversifikasi usaha yakni fokus memasok peralatan barbershop ke berbagai salon pria di seluruh Indonesia. "Namun gerai Malvin Barbershop yang sudah beroperasi hingga kini masih tetap berjalan," ujarnya.

Roi mengatakan, kendala yang dia alami selama menjalani bisnis pangkas rambut ini yaitu kurangnya komunikasi antara mitra usaha dengan dirinya. Sehingga koordinasi kurang lancar untuk mengembangkan bisnis lebih baik lagi.

Meski begitu, dia tetap menggunakan bahan baku dan peralatan salon yang berkualitas. Roi juga masih berpromosi menggunakan media-media lokal untuk brand awareness usahanya. Dari gerai yang masih beroperasi, tarif jasa saat ini  berkisar antara Rp 15.000-Rp 55.000.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×