kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.346   46,00   0,28%
  • IDX 7.112   -43,62   -0,61%
  • KOMPAS100 1.036   -7,60   -0,73%
  • LQ45 792   -8,12   -1,01%
  • ISSI 232   -0,80   -0,35%
  • IDX30 412   -3,13   -0,75%
  • IDXHIDIV20 483   -2,91   -0,60%
  • IDX80 116   -0,91   -0,78%
  • IDXV30 119   -0,30   -0,25%
  • IDXQ30 132   -1,01   -0,75%

Peluang membiakkan si jabrik imut menggemaskan (1)


Selasa, 11 November 2014 / 16:11 WIB
Peluang membiakkan si jabrik imut menggemaskan (1)
ILUSTRASI. Batu empedu


Reporter: Rani Nossar, Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Binatang seperti kucing, anjing atau burung sudah biasa menjadi binatang piaraan sebagian orang. Tapi, menyebut binatang landak mini rasanya masih aneh di telinga untuk dijadikan binatang piaraan. Namun ternyata cukup banyak yang tertarik memelihara hewan mamalia kecil nan imut yang memiliki duri runcing di punggungnya ini.

Itu sebabnya potensi budidaya mamalia kecil yang memiliki nama Latin Atelerix albiventris ini menjadi cukup prospektif. Apalagi harga jual hewan yang akan menggulung seperti bola jika merasa terancam ini ternyata cukup tinggi. Salah satu jenis landak mini yang populer adalah landak mini albino.

Duri landak mini albino berwarna putih susu serta memiliki warna kulit merah muda dan mata berwarna merah. Salah satu pembudidaya landak mini albino ini adalah Ade Pamungkas di Tangerang. Berawal dari rasa penasaran, Ade akhirnya memutuskan untuk untuk membudidayakan hewan ini karena harga jualnya cukup tinggi.

Ade menjual landak mini albino anakan seharga Rp 300.000 per ekor. Harga jual tertinggi Rp 600.000 per ekor. Selain jenis albino, dia juga menyediakan jenis lainnya seperti platinum dan champagne. Dalam seminggu, dia bisa menjual sekitar dua hingga enam pasang  landak mini dengan rata-rata omzet sekitar Rp 4 juta per minggu.

Dia bilang, perawatan dan pembudidayaannya cukup mudah dan biayanya murah. "Setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan bersih mencapai 60% dari harga jual," kata Ade.  

Konsumen Ade cukup bervariasi mulai dari di sekitar Tangerang, Serang, Jakarta, Bogor dan lainnya. Kini total landak mini miliknya ada sekitar 60 pasang.
Pembudidaya landak mini albino lainnya adalah Afriadi Budi Prasetyo dari Sleman, Yogyakarta. Afriadi membudidayakan hewan ini sejak setahun lalu. Berawal dari hobi, Adi menjadikan hobinya ini ladang bisnis yang menjanjikan.

Saat ini total landak mini yang dia miliki sekitar 150 ekor. Sebagian besar merupakan indukan. "Awal tahun depan jumlahnya akan bertambah karena banyak indukan yang akan melahirkan anakan baru," kata Ade.

Selain landak mini albino, Ade juga menawarkan jenis lainnya seperti salt and pepper, cinnamon, apricot, dan cinnicot. Harga jual berkisar Rp 100.000−
Rp 200.000 per ekor. Harga indukan lebih mahal dua kali lipat dari anakan. Apalagi kalau warna warna landak cerah seperti warna emas.

Dalam sebulan, Adi bisa mendapatkan omzet hingga Rp 6 juta dari menjual landak kecil sebanyak 10 ekor-15 ekor. Dia juga menjual berbagai perlengkapan kebutuhan si imut seperti kandang dan lainnya.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×