kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Peluang menjanjikan dari budidaya si bungkuk (1)


Selasa, 12 Agustus 2014 / 14:24 WIB
Peluang menjanjikan dari budidaya si bungkuk (1)
ILUSTRASI. Ini Sederet Manfaat Daun Pandan, Salah Satunya Bisa Mencegah Kanker


Reporter: Primasyah Kristanto, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de man) termasuk salah satu komoditas hasil perikanan air tawar yang sangat potensial karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain pasar domestik, udang galah juga diminati pasar ekspor.

Selain rasa dagingnya yang manis dan gurih, hewan dari golongan Krustasea ini juga mengandung banyak vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Antara lain vitamin B, vitamin D12, vitamin E, dan lainnya. Yang membuat hewan beruas ini menarik adalah harga jualnya yang cukup tinggi.

Itu juga yang mendorong budidaya udang galah semakin marak belakangan ini. Puji Suprapto, salah seorang pembudidaya udang galah asal Yogyakarta, bilang, budidaya udang galah lumayan menguntungkan.

Puji sudah mengembangkan udang galah sejak 1998. Saya hanya fokus pembesaran, bibitnya saya beli dari  supplier langganan," katanya.
Pria asal Yogyakarta ini membudidayakan udang galah di lahan seluas 12.000 m².

Dengan lahan budidaya seluas itu, dalam sebulan ia bisa menjual hingga tiga kuintal udang galah. Dengan harga jual Rp 72.000 per kg, total omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 21,6 juta. “Untuk keuntungannya lumayan,” katanya.

Seluruh hasil panennya diserap pengusaha restoran di Yogyakarta. Puji mengaku, masih kewalahan memenuhi seluruh permintaan dari para pelaku usaha restoran di Yogyakarta. Pasalnya, jumlah petani udang galah di Kota Pelajar itu masih terbatas.  

Pembudidaya lainnya adalah Tris yang sudah mengembangkan udang galah sejak tahun 2009. Pria asal Situbondo, Jawa Timur ini membudidayakan udang galah di dua kolam, masing-masing seluas 220 meter persegi (m²) dan 200 m².    

Sama seperti Puji, Tris hanya membesarkan udang galah. "Bibitnya saya beli dari supplier langganan," katanya.Ia membeli bibit udang galah seharga Rp 70 per ekor. Dalam satu kolam, ia menyebar sekitar 1.000 ekor bibit udang galah.

Tris sengaja menyebar banyak bibit karena masa panennya tidak sama. Dalam setahun dia bisa panen hingga lima kali. Dari pengalaman Tris, panen pertama hanya mendapatkan sekitar 12 kilogram (kg). Sedangkan panen kedua sampai kelima bisa mendapatkan sekitar 24 kg.

Seluruh hasil panennya dia jual ke para pengusaha restoran, dinas perikanan dan rekan pengusaha lainnya. Hingga saat ini, dia hanya melayani pesanan dalam jumlah kecil karena hasil panennya yang terbatas.

Tris membanderol harga udangnya seharga Rp 64.000 per kg. Bila dikalkulasi dalam setahun dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 6,48 juta. Setelah dikurangi biaya perawatan, ia masih bisa mendapatkan laba bersih 40% dari omzet.              

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×