kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Peluang merekah dari budidaya bunga matahari (1)


Kamis, 16 Oktober 2014 / 16:38 WIB
Peluang merekah dari budidaya bunga matahari (1)
ILUSTRASI. Industri perbankan masih semarak dalam menerbitkan saham baru atau melakukan rights issue pada tahun ini./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/05/2021.


Reporter: Izzatul Mazidah, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Bunga matahari (Helianthus annuus L) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer sebagai tanaman hias. Bunga ini memiliki ciri yang sangat khas. Ukurannya besar, berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar dengan diameter bisa mencapai 30 sentimeter (cm).

Selain tanaman hias, biji bunga matahari juga bisa dimanfaatkan sebagai camilan. Menurut berbagai penelitian, camilan biji bunga matahari ini mengandung bermanfaat bagi kesehatan, seperti memerangi radikal bebas, melawan kanker, dan mencegah sakit jantung.

Lantaran banyak manfaatnya, peluang bisnis budidaya tanaman ini pun cukup besar. Itu juga yang mendorong banyak orang tertarik membudidayakan tanaman ini. Salah satunya adalah  Bayu Yoga yang berasal dari Kediri, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Bayu ini mengaku baru membudidayakan bunga matahari setahun terakhir. “Saya menanamnya di green house kantor,” jelas karyawan di sebuah perusahaan pembibitan ini.

Awalnya, dia membudidayakan bunga matahari untuk difungsikan sebagai pembatas antar tanaman. Setelah tumbuh besar, ternyata banyak teman-temannya tertarik dengan bunga ini. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang meminta bijinya untuk dijadikan pakan burung. “Dari situ saya berpikir kalau tanaman ini laku,” tambahnya.

Saat ini dia mempunyai sekitar 40 pohon bunga matahari. Bayu membanderol harga bibit sekitar Rp 5.000 per pack isi  30 biji. Ia mengaku, omzetnya dalam sebulan tidak menentu. Seperti bulan September lalu, dia berhasil menjaring 10 konsumen dengan rata-rata pesanan satu paket bibit.

Selama ini dia banyak menjual bibit bunga matahari secara online. Bila dikalkulasi dalam sebulan, omzetnya dari jualan online ini masih berkisar ratusan ribu rupiah.
Selain jualan online, ia juga melayani pembeli di sekitar Kediri. "Kebanyakan konsumen saya teman-teman sendiri," ujarnya.

Pembudidaya lainnya adalah Sasa, pemilik Sun Flower House di Bantul, Yogyakarta.Awalnya ia menanam bunga matahari di pekarangan rumahnya. Setahun setelah berjalan, tepatnya pada 2013 silam,  akhirnya Sasa kepikiran untuk menjadikan hobi menanam bunga matahari sebagai ladang bisnis. "Aku menjual biji dan bunga matahari dengan ukuran per pack, satu pack berisi 25 biji," ujarnya.

Mayoritas pelanggan Sasa berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Kebanyakan konsumen membeli bibit untuk dijadikan tanaman hias di rumahnya. Dengan harga harga jual Rp 15.000 per pack, Sasa bisa mengantongi omzet Rp 500.000 per bulan.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×