Reporter: Izzatul Mazidah, Yulianna Fauzi | Editor: Hendra Gunawan
Tomat termasuk dalam kategori sayuran yang kerap digunakan dalam berbagai masakan. Tak hanya memiliki manfaat yang banyak, tomat juga mudah untuk dibudidayakan. Hal inilah yang membuat banyak jenis tanaman tomat dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya adalah tomat tigerella.
Jenis tomat yang memiliki nama latin Solanum lycopersicumini ini berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, seperti Meksiko dan Peru. Buah tomat tigerella memiliki ukuran sekitar 90 gram hingga 120 gram, lebih kecil dari ukuran tomat pada umumnya, namun jauh lebih besar dibanding tomat ceri.
Ciri khas tomat tigerella adalah memiliki warna merah ranum dengan garis-garis kuning seperti serat pada permukaan luarnya.
Tomat jenis ini belum banyak dikenal di Indonesia. Namun, peminatnya sudah makin banyak, terutama dari para pecinta tanaman dan hortikultura.
Itulah sebabnya, budidaya dan penjualan bibit tomat tigerella semakin marak. Nindy, salah satu pembudidaya tanaman tomat tigerella mengaku awalnya iseng menanam tomat ini di pekarangan rumah sejak 1,5 tahun lalu. Lantaran masih langka, dia mulai melakukan pembibitan dan menjualnya. "Lebih banyak yang mencari bibitnya untuk dirawat di pekarangan rumah ketimbang mencari buahnya," kata dia.
Sementara buahnya biasanya dia konsumsi sendiri. Nindy mengaku rasa tomat ini lebih segar dan sedikit asam dari tomat pada umumnya. Jika buah hasil panennya dijual, dia membanderolnya sekitar Rp 10.000 per buah. Biasanya orang membeli untuk mengambil bijinya untuk ditanam.
Saat ini, Nindy memiliki beberapa pohon tomat tigerella. Menurutnya, satu pohon dapat menghasilkan puluhan biji hingga ratusan biji. Hasil pembibitan dia jual di pasar online melalui situs www.benihbijibunga.blogspot.com. Satu kemasan yang terdiri dari 10 bibit tomat tigerella dia jual seharga Rp 12.000.
Dalam sebulan Nindy mengaku bisa mendapat pesanan sebanyak 50 bungkus sampai 100 bungkus. Sehingga omzet yang bisa dia dapatkan sekitar Rp 1,2 juta per bulan.
Pembudidaya lainnya adalah Muhammad Yulianto asal Boyolali, Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Yulianto ini sudah membudidayakan tomat tigerella sejak setahun lalu. Awalnya, ia membeli bibit tanaman ini dari luar negeri via online. Selanjutnya, dia membudidayakan di pekarangan rumahnya. Kini Yulianto memiliki 10 pohon tomat tigerella.
Dia menjajakan bibit via online di www.tomatunik.blogspot.com dan lewat market place seperti Kaskus. Ia menjual bibit dalam bungkusan berisi 10 bibit senilai Rp 10.000 per bungkus. Yulianto mengaku berhasil menjual sekitar 80 bungkus per bulan. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News